Bandung, (ANTARA News) - Elemen masyarakat dari berbagai organisasi Kesundaan mendorong nama Gubernur Jawa Barat periode 2008-2018, Ahmad Heryawan, dan Duta Besar Ukraina, Yuddy Chrisnandi, untuk masuk dalam bursa calon wakil presiden (Cawapres) 2019.

"Kami ingin ada tokoh sunda yang turut berpartisipasi mengelola Negara, makanya kami mendeklarasikan Ahmad Heryawan dan Yuddy Chrisnandi sebagai Cawapres," ujar Juru bicara acara, Noery Ispandji, di Gedung Indonesia Menggugat, Minggu.

Beberapa Ormas yang mendorong Aher dan Yuddy masuk dalam bursa Cawapres diantaranya Angkatan Muda Siliwangi, Paguyuban Pasundan, dan Sunda Wani.

Menurut Noery, kedua sosok tersebut sangat cocok dalam merepresentasikan masyarakat Sunda. Tokoh sunda perlu memperlihatkan eksistensi untuk berkiprah dalam politik nasional, sehingga Pilpres 2019 harus dijadikan momentum dalam menunjukan taringnya di kancah nasional.

"Yang representatif menurut kami saat ini dua orang tersebut," kata dia.

Ia mengatakan, kedua sosok itu memiliki pengalaman yang cukup untuk diusung sebagai pemimpin. Aher, kata dia, sudah pernah menjabat sebagai Gubernur Jawa Barat selama dua periode dengan berbagai torehan penghargaan.

Sementara sosok Yuddy dianggap tokoh nasional yang saat ini menjabat sebagai duta besar Indonesia untuk Ukraina.

"Atas pertimbangan itu kami memutuskan untuk mendeklarasikan keduanya sebagai Cawapres," kata dia.

Salah satu tokoh ormas Kesundan lainnya, Didin S Maolani, mengatakan, sebelum menjatuhkan Aher dan Yuddy, banyak nama yang diajukan untuk didorong menjadi cawapres, namun berdasarkan kesepakatan diputuskan dua orang tersebut.

"Awalnya ada 20 orang, tapi disepakati dua nama karena ingin fokus, kalau terlalu banyak nama jadinya tidak fokus," kata dia.

Menurutnya, Yuddy maupun Aher akan mewakili dua kubu politik besar yang akan bertarung di Pilpres 2019. Yuddy berada di kubu petahana, sementara Aher ada di kubu oposisi.

Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2018