PGE terpanggil untuk memberikan perhatian pada revitalisasi Danau Pangkalan untuk melengkapi program pengembangan desa wisata geothermal
Jakarta, (ANTARA News) - PT. Pertamina Geothermal Energy merevitalisasi Danau Pangkalan di sekitar Area Kamojang, Jawa Barat yang merupakan bagian program pengembangan desa wisata geothermal.

 General Manager PGE Area Kamojang Wawan Darmawan dalam keterangan tertulisnya yang diterima Antara di Jakarta, Minggu, mengatakan revitalisasi danau ini menjadi salah satu indikator penilaian untuk mencapai tujuh kali proper emas berturut-turut dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

"Berkat kerja sama dengan Pemda kabupaten Bandung, PGE Area Kamojang secara aktif berupaya mengembangkan Desa Wisata Geothermal Kamojang, dengan penguatan pada langkah usaha revitalisasi danau pangkalan dalam rangka mengembalikan danau pangkalan yang saat ini sudah hilang," kata Wawan.

Danau Pangkalan populer bagi masyarakat di sekitar kabupaten Bandung dan Garut. Namun beberapa tahun terakhir mulai sepi dari kunjungan masyarakat sekitar karena kondisi fisiknya sudah tidak ditemui lagi.

Padahal, menurut dokumentasi peta topografi tahun 1954 danau yang berlokasi di Dusun Kamojang, tepatnya di perbatasan Kabupaten Bandung dan Kabupaten Garut ini masih terlihat.

"Sebagai pengembang energi panas bumi yang bersih dan ramah lingkungan, PGE terpanggil untuk memberikan perhatian pada revitalisasi Danau Pangkalan untuk melengkapi program pengembangan desa wisata geothermal,"katanya.

Revitalisasi danau pangkalan diprakarsai sejak beberapa tahun terakhir, lanjut Wawan dilakukan dengan inisiasi pemetaan sumber air oleh PT Pertamina Geothermal Energy bekerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Bandung.

Kerja sama dengan masyarakat sekitar juga dilakukan sebagai upaya revitalisasi danau melalui penggalian lahan di sekitar lokasi bekas Danau Pangkalan. Hasilnya mulai muncul danau-danau kecil yang menjadi obyek wisata bagi wisatawan lokal.

Salah seorang warga yang tinggal di sekitar Danau Pangkalan, Odo Suhada, menjelaskan, sebagian Danau Pangkalan masih ada hingga sekitar awal tahun 2000, namun sekarang sudah tidak ada lagi.

Sebagian besar lahan bekas Danau Pangkalan telah berubah fungsi menjadi lahan pertanian masyarakat. Bahkan ada yang disewakan untuk aktifitas pertanian kentang milik salah satu perusahaan swasta nasional.

"Karena banyak pembentukan kebun, jadi airnya itu dialirkan sampai kering. Tanggul-tanggulnya dibobol kemudian kering, sehingga (Danau Pangkalan) bisa dipakai untuk menanam tanaman," jelasnya.

Baca juga: PGE Kamojang komit kembangkan bisnis ramah lingkungan

 

Pewarta: Afut Syafril Nursyirwan
Editor: Royke Sinaga
Copyright © ANTARA 2018