Pemerintah pusat akan mengucurkan anggaran kegiatan kebudayaan mulai tahun anggaran 2019
Banda Aceh (ANTARA News) - Menteri Pendidikan Kebudayaan Muhadjir Effendy mengajak masyarakat Aceh melestarikan adat budaya karena merupakan jati diri bangsa.

"Aceh memiliki adat dan budaya yang beragam. Keberagaman tersebut harus tetap terjaga dan bisa diwariskan kepada generasi mendatang, katanya, di Banda Aceh, Minggu malam.

Pernyataan tersebut disampaikan Mendikbud ketika membuka Pekan Kebudayaan Aceh (PKA) ke- 7 pada 2018. Pembukaan kegiatan budaya tersebut dipusatkan di Stadion Harapan Bangsa. Banda Aceh.

Pada kesempatan itu, Mendikbud menyampaikan permintaan maaf Presiden RI Joko Widodo yang sebelumnya diundang untuk membuka PKA ke- 7, ternyata berhalangan hadir ke Provinsi Aceh.

PKA, lanjut dia, merupakan momentum melestarikan adat dan kebudayaan. Karena itu, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mengapresiasi terselenggaranya PKA 2018.

Dikatakannya pemerintah pusat memberikan perhatian serius dalam menjaga adat dan budaya. "Karena itu, Pemerintah pusat akan mengucurkan anggaran kegiatan kebudayaan mulai tahun anggaran 2019, seperti untuk kegiatan PKA.

Baca juga: Aceh undang sejumlah negara meriahkan pekan kebudayaan

Pembukaan PKA di Stadion Harapan Bangsa dihadiri ribuan pengunjung terdiri dari pejabat pemerintah provinsi, kabupaten/kota, tokoh masyarakat, serta undangan lainnya.

Seremoni pembukaan diawali penabuhan rapai oleh Mendikbud Muhadjie Effendy yang dilanjutkan defile kontingen 23 kabupaten/kota. Serta penyerahan piala bergilir oleh Bupati Aceh Besar Mawardi Ali selaku juara umum PKA ke- 6 pada 2013 kepada Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Aceh, Nova Iriansyah.

Pembukaan PKA dirangkai dengan beberapa tarian Aceh yang dimainkan secara kolosal oleh lebih seribu penari. 

Pewarta: M.Haris Setiady Agus
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2018