Agam kategori gajah tangkap, juga gajah latih, reputasinya bagus di Way Kambas. Gajah Agam bisa dipakai untuk semua keperluan di antaranya kegiatan patroli, menarik kereta dan kegiatan-kegiatan festival dia bisa,
Lampung Timur,  (ANTARA News) - Dua ekor gajah jinak dari Way Kambas, Lampung Timur, bernama Agam dan Kartijah dipilih oleh Balai Taman Nasional Way Kambas (TNWK) untuk menyambut dan menyemarakkan Kirab Api Obor Asian Games ke-18 setibanya di Kota Bandarlampung, Provinsi Lampung, Rabu (8/8).

Partisipasi dua ekor gajah jinak Way Kambas menyambut Kirab Api Obor Asian Games telah disetujui Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, sesuai surat permintaan Kepala Dinas Pendidikan dan Olahraga (Dispora) Provinsi Lampung Nomor: 800/9/V-17.04/2018 tertanggal 25 Juli tentang peminjaman gajah untuk kegiatan menyambut Kirab Api Obor Asian Games 2018 atau Torch Relay Kirab Api Obor Asian Games XVIII.

"Agam dan Kartijah yang dipilih untuk menyambut Kirab Api Obor Asian Games," kata Subakir, Kepala Balai TNWK, di Lampung Timur, Senin.

Subakir menyatakan, pihaknya menyambut baik partisipasi gajah Way Kambas dalam menyemarakkan api obor tersebut karena sekaligus ajang promosi potensi wisata dan pembuktian Balai TNWK telah berhasil mendidik dan melatih gajah yang bermanfaat buat manusia.

Drh Diah Esti Anggraeni, dokter hewan di Rumah Sakit Gajah Prof Dr Ir Rubini Atmawidjaja di Pusat Konservasi Gajah (PKG) Way Kambas menjelaskan gajah Agam dan Kartijiah merupakan gajah senior dan unggulan TNWK, dan hampir tidak memiliki riwayat sakit yang parah.

Dia menjelaskan bahwa gajah Agam berjenis kelamin jantan, berusia 40 tahun, berat sekitar 3 ton, dan biasa disebut gajah pejantan tangguh.

"Agam kategori gajah tangkap, juga gajah latih, reputasinya bagus di Way Kambas. Gajah Agam bisa dipakai untuk semua keperluan di antaranya kegiatan patroli, menarik kereta dan kegiatan-kegiatan festival dia bisa," ujar drh Esti.

Sedangkan Kartijah merupakan gajah betina, berusia 39 tahun, berat sekitar tiga ton, dan sudah tiga kali melahirkan, anak pertamanya Adi, kedua Gusti (mati setelah lahir) dan yang ketiga Joni.

Kartijah adalah gajah yang pertama kali menempati Pusat Latihan Gajah Way Kambas.

"Kartijah ditemukan saat masih kanak-kanak dan menjadi penghuni pertama PLG Way Kambas, dan kenapa dinamai Kartijah karena sering disebut Kartininya para gajah, karena sifatnya yang keibuan, mau memperlakukan bayi gajah lainnya seperti anaknya," ujar Esti lagi.

Koordinator Pelatih Gajah PKG Way Kambas Mahfud Handi menambahkan, gajah Agam dan Kartijah merupakan gajah unik dan nama keduanya sudah familiar di telinga para pengunjung.

"Kartijah unik, keunikannya jadi panutan gajah-gajah yang lain, Kartijah bisa mengayomi gajah lainnya, dan Agam merupakan gajah latih yang mampu melatih gajah yang lain, para gajah nyaman kalau dilatih Agam," kata Mahfud pula.

Mahfud Handi meyakini dua gajah ini siap menyambut Kirab Api Obor Asian Games yang bersejarah ini, mengingat keduanya terampil dan terlatih, juga sering mengikuti acara-acara besar di antaranya Festival Krakatau.

"Persiapan juga sudah dilakukan dengan memberikan makanan tambahan, diperiksa kesehatannya oleh dokter hewan dan diberi suplemen agar badannya fit saat berkegiatan," katanya lagi.

Rencananya, Agam dan Kartijah diberangkatkan Selasa (7/8) pagi bersama pawangnya untuk persiapan menyemarakkan Kirab Api Obor Asian Games di Kota Bandarlampung.*

Baca juga: Refleksi tentang suporter menyongsong asian games 2018

Baca juga: Satpol PP perempuan dikerahkan di Sudirman-Thamrin

Pewarta: Budisantoso Budiman
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2018