"Namun, kami menyayangkan harga biji kopi turun di akhir masa panen ini"
Temanggung (ANTARA News) - Petani sentra produksi kopi di Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, sedih, karena dalam beberapa pekan terakhir harga kopi turun menjelang berakhir musim panen.

Harga biji kopi robusta di Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah,  turun Rp1.000 per kilogram.

Berdasarkan pantauan di Desa Tepusen, Kecamatan Kaloran, Kabupaten Temanggung, Selasa, harga biji kopi robusta di tingkat petani pada awal panen masih Rp24.000 per kilogram, kini turun menjadi Rp23.000 per kilogram.

Petani kopi warga Dusun Nolopo, Desa Tepusen, Mujiono (60) mengatakan harga biji kopi dalam beberapa pekan terakhir menjelang akhir panen turun Rp1.000 per kilogram.

Ia menjelaskan meskipun harga biji kopi turun, namun harga kopi gelondong masih bertahan Rp5.500 per kilogram untuk petik campur, yakni merah dan hijau, sedangkan petik merah bisa mencapai Rp6.000 sampai 6.300 per kilogram.

Penurunan harga tersebut kemungkinan karena produksi kopi tahun ini cenderung melimpah dibanding tahun lalu.

Petani warga Desa Ngemplak, Kecamatan Kandangan, Eko Susilo, menjelaskan produksi kopi tahun ini memang lebih baik dari tahun lalu karena pada saat berbunga disertai hujan yang cukup.

Ia mengatakan tahun ini satu pohon bisa menghasilkan lima hingga enam kilogram kopi gelondong, sedangkan tahun lalu hanya menghasilkan empat sampai lima kilogram.

"Namun, kami menyayangkan harga biji kopi turun di akhir masa panen ini," ujar Eko.

 Ia memprediksi pada akhir Agustus ini kemungkinan panen kopi baru selesai, karena ada sebagiaan petani belum selesai petik.

Baca juga: Starbucks gandeng Alibaba Group tingkatkan layanan bagi pelanggan kopi di Tiongkok

 

Pewarta: Heru Suyitno
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2018