Tak hanya melalui MSNS, para peserta juga dibekali dengan pelatihan mengenai strategi berdiplomasi dan juga pelatihan table manner yang sangat penting bagi para calon diplomat kesehatan global,
Jakarta (ANTARA News) - Indonesia One Health University Network (INDOHUN), bekerja sama dengan USAID dan One Health Workforce (OHW) akan menggelar program Pelatihan Diplomasi Kesehatan untuk mewujudkan tekad mencetak diplomat kesehatan yang berani, cerdas, dan tegas di kancah internasional.

Koordinator INDOHUN Profesor Wiku Adisasmito dalam keterangan tertulisnya yang diterima Antara di Jakarta, Selasa, mengatakan Pelatihan Diplomasi Kesehatan itu rencananya dilakukan di Bandung, Jawa Barat, 25-29 Agustus 2018.

Wiku yang juga Guru Besar Fakultas Kesehatan Universitas Indonesia menambahkan, pelatihan diplomasi kesehatan itu terdiri atas 40 persen teori dan 60 persen praktik, yang seluruh materi pelatihannya disiapkan sedemikian rupa dengan para pelatih level nasional dan internasional dari Inggris, Belanda, Amerika Serikat, serta Afrika.

Pelatihan Diplomasi Kesehatan atau Global Health Diplomacy kali ini juga memberikan pendidikan praktis untuk mengasah keterampilan para peserta.

Setiap peserta dituntut untuk mengikuti seluruh rangkaian kegiatan yang diantaranya praktik diplomasi dan negosiasi, komunikasi dan lobi politik, serta simulasi sidang resmi internasional atau multi-stage negotiation simulation (MSNS).

"Tak hanya melalui MSNS, para peserta juga dibekali dengan pelatihan mengenai strategi berdiplomasi dan juga pelatihan table manner yang sangat penting bagi para calon diplomat kesehatan global," kata Wiku yang juga pakar kesehatan global.

Dalam MSNS ini para peserta melakukan simulasi sidang diplomatik dan berlakon sebagai diplomat yang harus bersikap kritis terhadap kebijakan politik luar negeri, keamanan nasional dan regional, respon taktis terhadap perkembangan permasalahan kesehatan global, serta sikap yang cepat dan tepat dalam membuat keputusan strategis.

Mereka dituntut untuk mampu menjadi Diplomat Kesehatan Indonesia masa depan yang berintegritas tinggi bagi bangsa dan negara.

Digelarnya Pelatihan Diplomasi Kesehatan ini juga sekaligus menjawab instruksi dari Presiden Joko Widodo saat pembukaan Konferensi Internasional dan Table Top Exercise untuk Global Health Security di Istana Negara tahun lalu.

Saat itu Presiden Jokowi menegaskan bahwa untuk mencegah ancaman kesehatan global diperlukan kerjasama lintas praktisi kesehatan, lintas sektor, dan lintas negara. Presiden Jokowi pun menegaskan betapa pentingnya melakukan investasi Sumber Daya Manusia di berbagai bidang, salah satunya adalah investasi SDM Kesehatan.

Seperti gayung bersambut, instruksi langsung dari Presiden Jokowi tersebut kemudian direspon oleh Kementerian Luar Negeri (Pusat Pengkajian dan Pengembangan Kebijakan Multilateral Kementerian Luar Negeri ) melalui kegiatan Focus Group Discussion (FGD) "Strategi Diplomasi Kesehatan Indonesia Dalam Konteks Global" yang diadakan di Depok pada Maret 2018 lalu.

Dalam FGD tersebut ditegaskan kembali beberapa pencapaian Indonesia di sektor kesehatan, diantaranya keberhasilan Indonesia dalam memperoleh akses vaksin H5N1 di tahun 2008 serta peranan industri Bio Farma Indonesia yang saat ini menjadi penyuplai 60% vaksin polio secara global.

Dalam FGD ini tercatat pula pentingnya kerjasama antara pemerintah dan organisasi non-pemerintah (NGO) dalam mengatasi berbagai masalah kesehatan baik dalam lingkup nasional, regional maupun global.

Pelatihan GHD ini pun bukan yang pertama kali diadakan INDOHUN. Sebelumnya juga pernah digelar di Jakarta pada 2017 lalu yang diikuti 30 orang profesional kesehatan muda yang dipilih melalui seleksi yang sangat ketat.

Kegiatan GHD tahun ini akan menjadi sangat berbeda dengan kualitas acara yang terus ditingkatkan dari tahun sebelumnya. Pendaftaran peserta GHD ini masih dibuka untuk program non-beasiswa. Formulir pendaftaran pelatihan ini dapat diakses melalui tautan http://globalhealthdiplomacy.id/index.php#contentExecutive.

Baca juga: Kementerian Luar Negeri giatkan diplomasi digital

Pewarta: Atman Ahdiat
Editor: Desi Purnamawati
Copyright © ANTARA 2018