"IKM harus update dengan teknologi, sesuai dengan program Making Indonesia 4.0"
Bogor (ANTARA News) - Menghadapi era industri 4.0 yang berbasis teknologi digital, Kementerian Perindustrian (Kemenperin)  melatih pelaku industri kecil dan menengah (IKM) di Kota Bogor, Jawa Barat, tentang perdagangan dalam jaringan (online).

Pelatihan itu dilakukan melalui workshop e-SMART IKM di Kota Bogor, Jawa Barat, Selasa.

Direktur Jenderal IKM Kemenperin Gati Wibawaningsih mengatakan, menghadapi era industri 4.0, salah satu program prioritas pemerintah yakni Making Indonesia 4.0 adalah pemberdayaan IKM melalui teknologi digital.

"Salah satu pemberdayaan IKM melalui teknologi digital yakni perdagangan online (dalam jaringan) yang diimplementasikan dalam program e-SMART IKM," katanya.

Workshop ini diikuti 150 IKM di wilayah Kota dan Kabupaten Bogor. Tahun ini, Kemenperin menargetkan 4.000 IKM seluruh Indonesia mengikuti workshop e-SMART IKM yang telah dilaksanakan di 22 provinsi, di tingkat kota, kabupaten, maupun provinsi.

Menurutnya, program e-SMART IKM merupakan sistem basis data IKM nasional yang tersaji dalam bentuk profil industri, sentra, dan produk yang diintegrasikan dengan marketplace (kanal pemasaran) yang telah ada, dengan tujuan untuk meningkatkan akses pasar IKM melalui internet marketing.

"IKM harus update dengan teknologi, sesuai dengan program Making Indonesia 4.0," katanya.

Kementerian Perindustrian, lanjutnya, berupaya melalukan edukasi pentingnya teknolgi digital, manajemen keuangan yang baik, serta produk yang memenuhi standar sebagai implementasi era industri 4.0.

Baca juga: Presiden: pemuda harus antisipasi revolusi industri 4.0

Ia mengatakan, pemerintah tidak tinggal diam melihat peluang besar dalam pedagangan online atau e-commerce diambil alih oleh produk-produk dari luar negeri.

Untuk mendukung program tersebut, Dirjen IKM Kemenperin telah bekerja sama dengan kanal pemasaran seperti Bukalapak, Tokopedia, Shopee, Blibli, Belanja.com, dan Rajali, serta Gojek Indonesia.

Sejak diluncurkan 27 Januari 2017, workshop e-SMART IKM telah diikuti 2.900 peserta dan membukukan transaksi online lebih dari Rp600 juta. Total ada sekitar 4,4 juta IKM di Indonesia yang secara bertahap akan didorong untuk memanfaatkan pemasaran digital.

"Pada 2018 ini ditargetkan 4.000 IKM bergabung dalam e-SMART IKM," kata Gati.

Baca juga: Industri mamin didorong percepat implementasi Industri 4.0
Baca juga: BI: Perkembangan "e-Commerce" jadi parameter mata uang digital

Pewarta: Laily Rahmawaty
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2018