Pos pendampingan akan dibangun sehingga penanganan korban gempa bisa lebih baik
Jakarta (ANTARA News) - Kepala Pusat Data, Informasi dan Hubungan Masyarakat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho mengatakan pihaknya akan membangun pos pendampingan penanganan gempa Lombok, Nusa Tenggara Barat(NTB) di Lapangan Supersemar, Lombok Utara.

"Pos pendampingan akan dibangun sehingga penanganan korban gempa bisa lebih baik," katanya saat jumpa pers di Jakarta, Selasa.

Sutopo mengatakan Kabupaten Lombok Utara merupakan wilayah yang terdampak gempa paling parah. Banyak rumah hancur. Bila pun masih ada bangunan berdiri, sudah kosong karena ditinggalkan penghuninya karena mengungsi.

Menurut Sutopo, Kepala BNPB, Willem Rampangilei telah tiba di Lombok dengan tambahan bantuan logistik, peralatan dan dua helikopter untuk mendukung penanganan darurat.

"BNPB juga mengirimkan 21 ton bantuan logistik dan peralatan menggunakan pesawat kargo khusus. BNPB akan terus memberikan pendampingan intensif untuk penanganan darurat," ujarnya.

BNPB bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), TNI/Polri, Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (BASARNAS), Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Kementerian Kesehatan, Kementerian Sosial, Kementerian BUMN, satuan kerja perangkat daerah, lembaga swadaya masyarakat, relawan dan lainnya telah melakukan penanganan darurat.

Baca juga: BNPB kirim 100 tenda ke Lombok Utara
Baca juga: BNPB: 21 ton logistik diterbangkan ke Lombok


Gempa di Lombok Timur dengan kekuatan 7 Skala Richter terjadi pada Minggu (5/8) pukul 18.46 WIB pada kedalaman 15 kilometer dengan pusat gempa di darat 18 kilometer Barat Laut Lombok Timur.

Sebelumnya, gempa juga terjadi di wilayah tersebut juga terjadi gempa berkekuatan 6,4 Skala Richter pada Minggu (29/7) pukul 05.47 WIB.

Gempa-gempa susulan masih terus terjadi di wilayah tersebut sehingga masyarakat diimbau mewaspadai bangunan roboh. 

Pewarta: Dewanto Samodro
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2018