Jakarta (ANTARA News)   - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) berupaya mendongkrak pertumbuhan industri di semester II/2018 dengan beberapa cara, salah satunya yakni menjaga pertumbuhan sektor industri unggulan.

“Kami mendorong agar sektor industri makanan dan minuman bisa dijaga pertumbuhan,” kata Sekjen Kemenperin Haris Munandar kepada Antaranews di Jakarta, Rabu.

Beberapa cara untuk menjaga pertumbuhan kedua sektor tersebut yakni memastikan proses produksi keduanya berjalan sesuai rencana, tanpa ada kendala bahan baku atau hal lainnya.

Selain itu, Haris berharap agar investasi di beberapa sektor industri dapat segera terealisasi, sehingga industri dan sektor ekonomi semakin menggeliat.

“Realisasi investasi misalnya di elektronika, makanan dan minuman, serta otomotif itu kami harapkan terjadi di kuartal III ini,” tukas Haris.

Kendati demikian, Haris optimistis bahwa pertumbuhan industri tahun ini dapat melampaui pertumbuhan ekonomi.

Diketahui, industri pengolahan nonmigas menunjukkan kinerja yang positif, di mana pada triwulan II tahun 2018 tumbuh hingga 4,41 persen atau lebih tinggi dibandingkan capaian di periode yang sama tahun lalu sebesar 3,93 persen.

Sektor manufaktur konsisten menjadi kontributor terbesar bagi Produk Domestik Bruto (PDB) nasional, yang tercatat di angka 19,83 persen pada triwulan II-2018.

Adapun sektor-sektor yang menjadi penopang pertumbuhan industri pengolahan nonmigas di kuartal dua tahun ini, antara lain adalah industri karet, barang dari karet dan plastik yang tumbuh sebesar 11,85 persen, kemudian diikuti industri kulit, barang dari kulit dan alas kaki sebesar 11,38 persen.

Selanjutnya, pertumbuhan industri makanan dan minuman tembus 8,67 persen, serta industri tekstil dan pakaian jadi mencapai 6,39 persen. Kinerja dari sektor-sektor manufaktur tersebut mampu melampaui pertumbuhan ekonomi nasional.
 

Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2018