"Perang dagang kembali membuat laju dolar AS menguat terhadap sejumlah mata uang dunia..."
Jakarta (ANTARA News) - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada kamis pagi bergerak melemah sebesar 18 poin menjadi Rp14.424 dibanding sebelumnya Rp14.406 per dolar AS, di tengah kekhawatiran dampak konflik dagang AS-China dan sinyal inflasi di AS.

"Sinyal inflasi yang meningkat di Amerika Serikat menyebabkan dolar AS kembali menguat dan menekan mata uang pasar berkembang seperti rupiah," kata Research Analyst FXTM, Lukman Otunuga di Jakarta, Kamis.

Ia menambahkan bahwa pergerakan rupiah juga akan ditentukan oleh perkembangan dagang global. Kekhawatiran memburuknya perang dagang antara dua ekonomi terbesar dunia, yakni Amerika Serikat dan China dapat mempengaruhi pasar keuangan.

"Namun, rupiah relatif masih stabil terhadap dolar AS," katanya.

Analis senior CSA Research Institute Reza Priyambada menambahkan pernyataan China yang akan mengenakan tarif kembali atas barang-barang impor juga ikut mempengaruhi.

"Perang dagang kembali membuat laju dolar AS menguat terhadap sejumlah mata uang dunia dan pada akhirnya berimbas negatif pada pergerakan rupiah," katanya.

Baca juga: Fokus stabilitas kurs, pemerintah disarankan rem infrastruktur berimpor tinggi

 

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2018