Padang (ANTARA News) - Badan Pusat Statistik Sumatera Barat mencatat indeks tendensi konsumen di daerah itu pada triwulan II 2018 mencapai 120,64 atau menguat dibandingkan triwulan sebelumnya yang hanya 97,48.

"Artinya kondisi ekonomi konsumen di Sumbar naik dan lebih optimistis dari triwulan sebelumnya," kata Kepala BPS Sumatera Barat, Sukardi, di Padang, Kamis.

Ia menjelaskan indeks tendensi konsumen adalah indikator perkembangan ekonomi terkini yang dihasilkan BPS melalui survei tendensi konsumen yang menggambarkan kondisi ekonomi konsumen pada triwulan berjalan.

Lebih lanjut ia mengatakan dalam melaksanakan survei dilakukan secara panel antar triwulan untuk memperoleh gambaran yang lebih akurat mengenai perubahan persepsi konsumen antar waktu.

Pelaksanaan survei dilakukan di Kabupaten Agam, Kota Padang, Kota Solok, dan Kota Bukittinggi, dengan jumlah sampel 28 Blok Sensus, ujar dia.

Ia menyampaikan menguatnya indeks tendensi konsumen disebabkan dua variabel pembentuk yaitu pendapatan rumah tangga yang meningkat dari 90,94 menjadi 120,26 dan variabel konsumsi naik dari 100,49 menjadi 116,87 pada triwulan II 2018.

Ia menambahkan indeks tendensi konsumen triwulan II berada di bawah indeks nasional yaitu 125,43 menempati urutan kesembilan dari 10 provinsi lain di Sumatera.

Sementara Indeks Tendensi Konsumen Sumatera Barat pada triwulan III 2018 diperkirakan turun jadi 92,01 yang bermakna kondisi ekonomi mengalami penurunan dan tingkat optimistis konsumen diperkirakan juga menurun dibandingkan triwulan II 2018.

Menurutnya hal ini terjadi karena pada triwulan III masyarakat tidak seoptimis triwulan II yang kala itu ada penerimaan tunjangan hari raya, serta gaji ke-13 serta ke-14 bagi pegawai negeri sipil.

Baca juga: BI : Ekonomi Sumbar triwulan II akan meningkat

Pewarta: Ikhwan Wahyudi
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2018