Jumlah alat berat juga bakal bertambah karena akan ada penambahan dua eskavator yang akan ditempatkan di dalam Posko PUPR Tanjung. ibukota Kabupaten Lombok Utara. Kecamatan Tanjung dihuni sekitar 47 ribu penduduk, dan dilaporkan menerima dampak korba
Jakarta, (ANTARA News) - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) meningkatkan bantuan alat berat yang dibutuhkan untuk melakukan pembersihan serta mengevakuasi para korban dari reruntuhan rumah atau bangunan yang rusak akibat gempa di Lombok.

"Untuk alat berat, kita kerahkan dari proyek terdekat yang sedang berlangsung, seperti dari proyek bendungan, baik yang dimiliki Balai Kementerian PUPR maupun kontraktor BUMN dan swasta di sana," kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis.

Berdasarkan data dari Kementerian PUPR, sejumlah alat berat sudah disebar ke beberapa titik, yakni Posko PUPR di Kecamatan Tanjung ada sebanyak tiga eskavator, dua buldoser, dan delapan truk sampah.

Kemudian, di KM 28 tersedia satu "loader", satu "tailer", dan satu mobil "crane". Selanjutnya di KM 38, KM 46 dan KM 63 masing-masing satu eskavator untuk membersihkan longsoran/batu di badan jalan.

Selain itu, jumlah alat berat juga bakal bertambah karena akan ada penambahan dua eskavator yang akan ditempatkan di dalam Posko PUPR Tanjung.

Sebagaimana diketahui, Tanjung merupakan ibukota Kabupaten Lombok Utara. Kecamatan Tanjung dihuni sekitar 47 ribu penduduk, dan dilaporkan menerima dampak korban jiwa dan material terparah.

Menteri PUPR pada Senin (6/8) telah menuju Jembatan Sokong di Kecamatan Tanjung yang merupakan salah satu dari lima jembatan yang mengalami kerusakan.

Jembatan mengalami kerusakan pada balok induk sepanjang 15 cm. Saat ini jembatan ditutup sementara, sehingga warga yang melintas bisa melalui jalan alternatif yang tidak jauh dari lokasi jembatan.

Penanganan terhadap kerusakan Jembatan Sokong dilaporkan akan dilakukan oleh tim Direktorat Jembatan Ditjen Bina Marga bersama Badan Penelitian dan Pengembangan PUPR.

Tercatat pula oleh Kementerian PUPR bahwa kendati jalur jalan nasional seluruhnya fungsional, tidak ada yang putus, namun tercatat potensi longsor ada di sebanyak titik di sepanjang KM 57 hingga KM 64 dari Kota Mataram.
Baca juga: Kementerian PUPR identifikasi kerusakan infrastruktur lombok


 

Pewarta: M Razi Rahman
Editor: Royke Sinaga
Copyright © ANTARA 2018