Harapannya, dengan adanya relawan ini bisa mengurangi trauma di tengah masyarakat,
Mataram,  (ANTARA News)- Kesatuan Tangan Tergerak (KTT) Nusa Tenggara Barat, akan melaksanakan kegiatan pelatihan trauma healing untuk para relawan di daerah ini agar dapat membantu pemulihan trauma pasacagempa bumi kepada masyarakat.

"Dari hasil pantauan kami ke sejumlah lokasi gempa bumi di Pulau Lombok, kami menemukan adanya kekurangan tim relawan untuk trauma healing," kata Ketua KTT NTB Dedet Zelthauzallam di Mataram, Kamis.

Terkait dengan itu, tim KTT dari Amerika dan Kanada yang sejak Selasa sudah berada di sejumlah titik lokasi korban gempa di di Lombok, bersedia membantu memberikan pelatihan bagi relawan dari berbagai kalangan.

"Tim kami dari Amerika dan Kanada ini yakni Dr Mark Kerr dan Nurse Amanda Parniak siap memberikan pelatihan secara sukarela," katanya.

Untuk melaksanakan kegiatan ini, KTT NTB mendapat dukungan dari Pemerintah Kota Mataram, karenanya kegiatan pelatihan akan dilaksankan di pada Minggu (12/8) berlokasi di Aula Bappeda Kota Mataram.

Menurut dia hingga saat ini pendaftar sudah mencapai 100 lebih dari berbagai profesi yang siap turun antara lain, dokter, perawat, relawan dan dosen-dosen muda di kota ini.

Namun demikian, karena keterbatasan faslitas, peserta yang akan diakomodasi hanya sekitar 75 orang dan peserta yang mendaftar akan diseleksi secara selektif.

"Selain itu agar pelatihan lebih efektif, sebab peserta yang sudah mendapatkan pelatihan akan langsung dikirim ke semua titik korban gempa bumi," katanya.

Dikatakannya kegiatan pelatihan dilaksanakan hanya sehari sebab yang dilatih hanya tata caranya melakukan pemulihan trauma pascagempa bumi dan materi-materi pokoknya.

"Saat ini selain sedang melakukan seleksi peserta, kami juga sedang menyiapkan silabus agar pelatihan bisa tepat sasaran dan efektif," katanya.

Para relawan yang sudah dilatih, lanjutnya, akan langsung disebar ke sejumlah titik korban gempa di Pulau Lombok, baik yang berada di Lombok Timur, Lombok Utara, Lombok Barat dan Kota Mataram.

"Harapannya, dengan adanya relawan ini bisa mengurangi trauma di tengah masyarakat," ujarnya.*

Baca juga: Fahri minta gempa Lombok jadi bencana nasional

Baca juga: PUPR terus mobilisasi bantuan sanitasi-air bersih

Baca juga: Gempa susulan timbulkan kepanikan di Lombok Utara

Pewarta: Nirkomala
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2018