Jakarta (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo menjanjikan perbaikan fisik bangunan baik rumah maupun fasilitas umum lain yang rusak karena bencana gempa bumi di Lombok, NTB.

"Setelah tanggap darurat usai kita akan masuk ke rehabilitasi ke rekonstruksi guna memperbaiki kondisi fisik bangunan baik rumah maupun fasilitas," katanya saat menggelar rapat terbatas terkait bencana alam di NTB di Kantor Presiden Jakarta, Jumat, pada sekitar pukul 14.00?WIB.

Ia menyadari sampai saat ini gempa susulan masih terjadi di wilayah Lombok dan sekitarnya.

Presiden mengaku terus memantau dan mengikuti dari hari ke hari perkembangan dan situasi terakhir di Lombok.

"Saya minta BNPB dibantu seluruh kementerian/lembaga dan pemerintah daerah utamanya pemerintah provinsi, kabupaten untuk lebih besar lagi melakukan edukasi mitigasi bencana kepada masyarakat," ujarnya.

Hal itu, ia tegaskan terutama harus dilakukan di daerah-daerah yang rawan bencana agar masyarakat memiliki kesiapsiagaan menghadapi bencana alam.

Sebelumnya, presiden berencana untuk melakukan kunjungan kerja ke Lombok untuk memastikan penanganan dampak pasca-gempa berjalan dengan baik.

Namun karena mempertimbangkan faktor keamanan lantaran masih kerapnya terjadi gempa susulan, rencana kunjungan presiden ditunda pekan depan.

Sebagai gantinya, ia menggelar rapat terbatas terkait penanganan dampak bencana gempa di Provinsi NTB.

Sejumlah pejabat turut serta dalam ratas tersebut di antaranya Gubernur NTB, TGB Zainul Majdi, Menko Perekonomian Darmin Nasution, Menkopolhukam Wiranto, Menko Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan, Mensos Idrus Marham, Menko PMK Puan Maharani, Menkeu Sri Mulyani, Menlu Retno LP Marsudi, Kepala BKPM Thomas Lembong, dan Menpar Arief Yahya.  

Baca juga: Jokowi batal ke Lombok, tapi gelar rapat gempa
 Baca juga: Presiden tekankan pelayanan turis di Lombok diperhatikan setelah gempa
 

Pewarta: Hanni Sofia
Editor: Dewanti Lestari
Copyright © ANTARA 2018