Yogyakarta (ANTARA News) - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) mewacanakan penambahan soal jenis esai pendek selain soal pilihan ganda yang selama ini sudah digunakan dalam Ujian Nasional (UN) tingkat Sekolah Dasar hingga Sekolah Menengah Atas atau yang sederajat.

"Jadi, pada pelaksanaan UN mendatang, peserta tidak hanya mengerjakan soal pilihan ganda, tetapi juga ada esai pendek," kata Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy usai membuka Gelar Karya Kursus Pelatihan dan Job Fair di Yogyakarta, Sabtu.

Ia pun menegaskan bahwa soal High Order Thinking Skill (HOTS) yang sudah diterapkan pada UN 2018 akan tetap digunakan pada UN mendatang, bahkan kemungkinan dengan persentase yang lebih banyak.

"Selama ini, sudah sekitar 20 persen. Nanti akan ditingkatkan lagi," katanya.

Sebelumnya soal jenis esai porsinya baru sekitar 10 persen dari total soal ujian sekolah. Sebagian besar soal masih soal pilihan ganda.

Muhadjir menilai soal pilihan ganda tidak akan membuat siswa atau peserta didik berpikir kreatif karena hanya menjawab soal dengan memilih satu dari beberapa jawaban yang sudah disediakan.

"Padahal, siswa harus dilatih untuk terus kreatif, berpikir out of the box agar bisa berkreasi lebih baik di masa yang akan datang. Sisi kreativitas seseorang ini sangat penting untuk beradaptasi dengan berbagai perubahan di lingkungan sekitarnya," katanya.

Saat ini, lanjut dia, Kemendikbud juga terus mengupayakan pengembangan pendidikan di berbagai bidang keterampailan yang berhubungan dengan sisi kreativitas masyarakat seperti keterampilan bidang kelautan atau kemaritiman, perhotelan dan pariwisata, pertanian serta industri kreatif.

Saat membuka Gelar Karya Kursus Pelatihan dan Job Fair di Yogyakarta, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan juga meluncurkan program kursus berbasis daring yang bisa diakses melalui kursusdaring.kemendikbud.go.id.

Upaya Daerah

Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi menyatakan pemerintah daerah terus berupaya mempersiapkan sumber daya yang unggul, salah satunya sumber daya manusia yang kreatif.

"Kompetisi di dunia kerja sangat ketat, sehingga pemerintah harus bisa mempersiapkan anak-anak Kota Yogyakarta yang unggul, salah satunya memiliki keterampilan yang dibutuhkan dalam dunia kerja," katanya.

Terlebih, lanjut dia, dunia kerja saat ini tidak hanya melihat latar belakang pendidikan sebagai salah satu syarat formal, tetapi juga mempertimbangkan berbagai keterampilan yang dimiliki calon pekerja.

Sertifikasi sesuai bidang keterampilan, lanjut Heroe, juga merupakan salah satu faktor penting yang mendukung kesuksesan dalam persaingan di dunia kerja.

Baca juga:
Standard HOTS untuk soal ujian akan terus diperkuat
UN kali ini dilengkapi soal-soal nalar tingkat tinggi


 

Pewarta: Eka Arifa Rusqiyati
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2018