Kerja-kerja dari mesin Demokrat jangan diabaikan...
Surabaya (ANTARA News) - Relawan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mendukung bakal pasangan calon presiden dan wakil presiden, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, tapi dengan catatan.

"Kami sudah rela bukan AHY yang maju, dan keputusan partai ke Prabowo-Sandiaga sehingga kami juga mendukungnya," ujar Ketua Umum relawan Bintang Mercy Indonesia Farhan Effendy berdasarkan siaran pers yang diterima di Surabaya, Minggu.

Catatan yang diberikan salah satunya tidak mengabaikan peran dan mesin kader Partai Demokrat serta tingkat elektabilitas AHY.

"Kerja-kerja dari mesin Demokrat jangan diabaikan, sebab tim Prabowo-Sandiaga Uno sangat membutuhkan dan tak terbantahkan partai ini pernah berkuasa dua periode," ujarnya.

Selain itu, kata dia, dalam jangka panjang para relawan tetap akan mendorong AHY untuk bisa maju lagi pada pemilihan presiden lima tahun mendatang.

"Jika 2024 terbuka peluang lagi, maka tugas pejuang partai dan pendukung AHY untuk mempersiapkan langkah dengan sebaik-baiknya atau setidaknya belajar dari pengalaman saat lalu," katanya.

Meski diakuinya masih banyak relawan, kader dan simpatisan kecewa karena AHY tak bisa maju, tapi pihaknya tetap setia terhadap keputusan Partai Demokrat.

Terlebih AHY mengajak semua pihak untuk menerima kenyataan politik yang harus dijalani dan ditempuh oleh Demokrat.

"Dengan membawa rasa cinta kami pada AHY, keputusan partai yang telah menyatakan tetap bersama koalisi Gerindra, PAN dan PKS kami terima meski pahit," katanya.

Pemilihan Presiden RI digelar 17 April 2019 bersamaan dengan Pemilu Legislatif untuk memilih anggota DPRD tingkat kabupaten/kota, DPRD tingkat provinsi, DPR serta DPD RI.

Pada prosesnya, dua pasang calon mendaftar ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, yakni duet Joko Widodo-KH Ma`ruf Amin dan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

Baca juga: Demokrat pastikan tidak absen di Pilpres 2019
Baca juga: Partai Gerindra katakan Prabowo-SBY sepakat lanjutkan koalisi

 

Pewarta: Fiqih Arfani
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2018