"Wow... its really delicious," kata koki Lara Lee saat mencecap sejumput sambal lado hijau khas Padang.

Perempuan berambut sebahu asal London, Inggris, itu pekan lalu berkesempatan mencicipi 12 masakan Minang di kediaman Dian Anugrah, pegiat kuliner Padang yang pernah berguru pada koki Wiliam Wongso.

Makanan pertama yang disajikan meliputi gulai ayam, goreng ayam dan sambal lado hijau.

"Ini rasanya lebih enak dari ayam goreng cepat saji," kata perempuan kelahiran Australia itu saat mencoba ayam goreng bertabur bumbu lengkuas 7 Agustus lalu.

Dia lanjut mencoba gulai ayam khas Padang, yang berkuah santan berbumbu kuning. Matanya berbinar ketika pertama menggigit ayam gulai.

Koki Dian kemudian membuat telur dadar khas Minang, campuran dari lima telur itik dengan irisan bawang merah, bawang putih, dan daun bawang yang digoreng dalam minyak panas selama sekitar 10 menit. Lara menikmati telur dadar gurih beraroma daun bawang itu.

Setelah istirahat, koki Dian lanjut memasak telur kari campur daun mangkokan.

Lara mencatat setiap rincian proses membuat masakan Minang, dan merekam langkah demi langkahnya menggunakan kamera.


Rahasia Rendang

Ketika koki Dian memasak rendang, Lara ikut mengaduk masakan di kuali besar menggunakan sendok bertangkai kayu.

Dian pun mengungkap rahasia memasak rendang lezat: api kecil. Memasak menggunakan api kecil dalam waktu lama, ia menjelaskan, membuat daging benar-benar matang dan bumbu meresap sempurna.

"Ketika rendang dimasak dengan api kecil terjadi proses karamelisasi, minyak santan akan keluar, bumbu meresap dan daging matang dengan sempurna sehingga diperoleh sensasi perpaduan rasa bumbu dan daging yang lembut dan spicy," kata dia.

Ia menuturkan rendang yang dimasak cepat, hanya dalam waktu empat jam, rasanya akan berbeda dengan rendang yang dimasak dengan api kecil dalam waktu lama.

Rendang yang dimasak dengan api kecil dalam waktu lama rasanya lebih enak serta lebih awet karena minyak yang keluar dari santan menjadi pengawet alami.

Lara merasa beruntung bisa belajar membuat rendang bersama Uda Dian. Dian pun merasa mendapat kehormatan bisa mengajari Lara cara membuat masakan Minang.

"Ini kehormatan bagi saya dan akhirnya kami berjumpa dan membuat 10 sampai 12 menu hari ini," kata dia.

Dian menuturkan bahwa masakan Minang sebenarnya mudah dibuat, hanya butuh bahan bumbu terbaik saja, yang utamanya tumbuh di Sumatera Barat.

Kunci kelezatan masakan adalah perpaduan rempah dan bumbu, kombinasi rasa dan kesabaran menikmati proses, kata Dian, yang mengibaratkan proses memasak seperti membuat karya seni yang bisa dilihat dan dicecap, melibatkan seluruh indera.


Buku Masakan Nusantara

Lara saat ini sedang menulis buku tentang masakan Indonesia, mulai dari masakan Jawa, Bali, Sumatera, hingga Sulawesi.

Buku masakan perempuan yang sudah tujuh tahun menjadi koki di London itu akan diterbitkan oleh Bloomsbury Publishing dan antara lain akan mencakup 10 resep masakan Minang.

"Untuk itu saya sengaja berkunjung ke Nusantara untuk belajar dan melihat langsung masakan setempat," kata dia.

Di Padang, Lara menikmati masakan yang belum pernah dia coba sebelumnya seperti ayam goreng, gulai ayam, ayam bakar, ayam balado, rendang, telur dadar, gulai telur, pangek ikan, itik lado hijau, gulai ikan karang, hingga sambal lado hijau dan sambal lado tanak.

Masakan Minang kaya akan beragam bumbu dan rasanya enak, bahkan untuk ayam goreng Padang rasanya lebih enak ketimbang yang ada, katanya.

Ia ingin mencoba memasaknya, namun menghadapi kesulitan mendapat bumbu-bumbu masakan Minang di luar Indonesia.

Baca juga: Penyelenggara siapkan koki masakan padang untuk Air Supply
Baca juga: Masakan Padang andalan Indonesia di festival Laos

 

Pewarta: Ikhwan Wahyudi
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2018