Memang harus dirobohkan kalau rusak, supaya jangan sampai nanti ada yang menimpa murid-murid kalau terjadi goncangan lagi,
Lombok Timur,  (ANTARA News) - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy mengatakan rehabilitasi 606 sekolah yang rusak akibat gempa di Nusa Tenggara Barat (NTB) akan selesai dalam waktu setahun.

"Sesuai dengan Rapat Kabinet bersama Bapak Presiden kemarin, rehabilitasi sekolah-sekolah yang rusak karena gempa harus sudah selesai dalam waktu setahun," kata Muhadjir saat menyambangi SDN 2 Obel-obel yang menjadi posko pendidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) di Kecamatan Sambelia, Lombok Timur, Senin.

Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa proses rehabilitasi sekolah-sekolah yang rusak akibat goncangan gempa di NTB diawali dengan membangun sekolah tenda darurat sebagai ruang kelas.

"Yang penting bagaimana agar proses belajar-mengajar terus berjalan, tidak boleh berhenti," ujar Muhadjir.

Pemerintah akan melanjutkan proses rehabilitasi dengan membangun sekolah sementara dengan bangunan semi permanen.

"Ini butuh waktu sekitar dua hingga tiga bulan. Baru setelah itu baru kita bangun kembali sekolah yang roboh ini," lanjutnya.

Untuk sekolah yang mengalami kerusakan parah akan dirobohkan seluruhnya lalu dibangun kembali dengan bangunan tahan gempa.

"Memang harus dirobohkan kalau rusak, supaya jangan sampai nanti ada yang menimpa murid-murid kalau terjadi goncangan lagi," ujarnya.

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) yang akan membangun fisik sekolah. Sedangkan untuk anggarannya, Kemdikbud sudah mempunyai anggaran tersendiri untuk hal-hal darurat seperti ini, kali ini menyiapkan sekitar Rp229 miliar.

Meski demikian ia menghimbau jika Pemerintah Daerah (Pemda) yang memang memiliki anggaran dan sanggup melakukan rehabilitasi sekolah-sekolah yang rusak akibat gempa ini mau mengeluarkan pendanaannya.

Berdasarkan catatan Kemdikbud hingga Minggu (12/8), terdapat 606 sekolah mengalami kerusakan. Dari jumlah tersebut 66 merupakan PAUD, 341 SD, 92 SMP, 55 SMA, 42 SMK, enam SLB.*

Baca juga: Mendikbud sambangi sekolah Lombok Timur terdampak gempa

Baca juga: Mataram perpanjang libur sekolah sampai Sabtu

Baca juga: Mataram bentuk tim investigasi gedung sekolah pascagempa

Pewarta: Virna Puspa S
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2018