Pasar tradisional masih memiliki daya tarik bagi konsumen atau pelanggan, karena berada di tengah atau dekat pemukiman, adanya tawar-menawar antara pembeli dan penjual dan konsumen dapat mencari barang sesuai harga atau kebutuhannya
Jakarta (ANTARA News)  - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Selasa,  meresmikan revitalisasi pasar Kramat Jati,
Jakarta Timur, sebagai upaya pembangunan atau peremajaan pasar yang ditujukan untuk meningkatkan citra positif pasar tradisional.

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui PD Pasar Jaya saat ini fokus melakukan revitalisasi pasar yang ada di DKI Jakarta salah satunya di Unit Pasar Besar (UPB) Kramat Jati, Jakarta Timur.
       
Diharapkannya dapat menarik minat konsumen untuk kembali belanja di pasar tradisional. Masyarakat yang berbelanja kini lebih aman dan nyaman dengan fasilitas yang tidak kalah dengan pasar modern.
   
"Pasar tradisional masih memiliki daya tarik bagi konsumen atau pelanggan, karena berada di tengah atau dekat pemukiman, adanya tawar-menawar antara pembeli dan penjual dan konsumen dapat mencari barang sesuai harga atau kebutuhannya," kata Anies.
     
Kondisi pasar yang bersih, dilengkapi toilet yang berstandar tinggi, tentu memberikan kenyamanan bagi masyarakat serta pedagang di pasar, katanya.
     
Pasar Kramat Jati sendiri mulai direvitalisasi sejak 2 Juli 2015 – 31 Mei 2018. Revitalisasi pasar ini cukup berat karena ada sejumlah fasilitas yang juga dilakukan penambahan. Tampilan pasar juga menggunakan Alumunium Composite Panel (ACP) sehingga tampilannya terkesan lebih modern. 
   
 Peremajaan Mekanikal dan Elektrikal juga dilakukan di pasar ini yang meliputi Fire Hidrant, Plumbing air bersih dan kotor dan juga penggantian kabel-kabel lama yang sudah tidak layak lagi.
     
Sementara itu, Direktur Utama PD. Pasar Jaya Arief Nasrudin mengatakan untuk revitalisasi pasar ini menghabiskan biaya kurang lebih Rp27,1 miliar, revitalisasi dilakukan menyeluruh baik pasar dan juga lahan parkirnya.
     
Di dalam revitalisasi pasar tersebut dilakukan sejumlah perbaikan seperti penguatan pondasi connecting bridge, cor parkiran, pengantian plafon, pengecatan dan perbaikan saluran air.
     
Selain perbaikan juga dilakukan pembangunan toilet berstandar A, Pembangunan masjid, pembangunan pos keamanan dan perbaikan kantor pengelola.
     
Untuk Pasar UPB Kramat Jati sendiri berdiri dilahan seluas 18.715 meter persegi, sedangkan bangunan dan sarana pendukung seluas 27.874 meter persegi. Sedangkan untuk tempat usahanya sendiri ada sebanyak 1.800 tempat usaha yang terdiri dari 1.509 kios dan 291 los.

Pewarta: Susylo Asmalyah
Editor: M. Arifin Siga
Copyright © ANTARA 2018