Baghdad (ANTARA News) - Perdana Menteri Irak Haider al-Abadi mengatakan pada Senin bahwa pemerintahannya hanya akan patuh untuk tidak menggunakan dolar saat bertransaksi dengan Iran, bukan untuk seluruh jenis sanksi AS terhadap Iran.

"Komitmen kita menyangkut masalah Iran adalah bahwa kita tidak akan menggunakan mata uang dolar dalam transaksi, bukan untuk mematuhi sanksi-sanksi AS (lainnya, red)," kata PM Haider seperti dikutip oleh Reuters dari televisi negara.

Pernyataannya itu bertentangan dengan apa yang disampaikannya pekan lalu.

Saat itu, ia mengatakan Irak tidak setuju dengan sanksi-sanksi yang dijatuhkan Amerika Serikat terhadap Iran tapi Irak akan mematuhi langkah itu untuk melindungi kepentingannya sendiri.

Pernyataan Haider itu memicu kecaman dari kalangan politisi Irak yang bersekutu dengan Iran serta dari berbagai kalangan di dalam Republik Islam tersebut.

AS dan Iran sama-sama merupakan sekutu Irak.

Penerjemah: Tia Mutiasari
 

Pewarta: antara
Editor: Gusti Nur Cahya Aryani
Copyright © ANTARA 2018