"Kami melakukan re-schedule dari proyek yang tidak memiliki dampak terhadap pertumbuhan terlalu besar"
Jakarta (ANTARA News) - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan upaya pengendalian neraca pembayaran harus dilakukan untuk mencegah terjadinya disrupsi terhadap perekonomian yang sumber utamanya berasal dari lingkungan global.

"Kami lakukan secara konsisten untuk melakukan pengendalian agar pertumbuhan ekonomi kita pada saat lingkungan global tidak kondusif ini, tidak mengalami disrupsi yang terlalu besar," kata Sri Mulyani saat ditemui di Jakarta, Rabu.

Sri Mulyani menegaskan upaya untuk memperbaiki neraca pembayaran yang diantaranya mencakup neraca transaksi berjalan maupun neraca perdagangan mulai dilakukan dengan mengkaji ulang proyek infrastruktur pemerintah.

Pengkajian proyek infrastruktur untuk menekan impor bahan baku atau bahan penolong ini dilakukan dengan mempertimbangkan nilai strategis maupun potensi penciptaan kesempatan kerja.

"Kami melihat kepada seluruh komponen impor proyek pemerintah, kemudian menggunakan komponen dalam negeri. Kami melakukan re-schedule dari proyek yang tidak memiliki dampak terhadap pertumbuhan terlalu besar," ujarnya.

Selain itu, upaya lain untuk menekan defisit neraca pembayaran adalah dengan mengurangi impor 500 jenis komoditas di sektor perdagangan maupun perindustrian, yang bisa diproduksi di dalam negeri.

Baca juga: Kendalikan defisit, pemerintah tekan impor yang minim ganggu pertumbuhan

Dalam kesempatan terpisah, Kepala Badan Kebijakan Fiskal Suahasil Nazara menambahkan salah satu contoh pengurangan impor bahan baku maupun bahan modal yang bisa dilakukan adalah impor turbin yang dibutuhkan untuk pembangunan pembangkit listrik.

"Kami komprehensif menyisirnya, terutama terhadap rencana pemerintah, mana pembangunan yang tidak harus segera. Misal kalau pembangkit listrik di Jawa yang sudah mempunyai pasokan listrik mencukupi, maka tidak harus sekarang, ada penundaan yang bisa mengurangi tekanan impor," ujarnya.

Ia menambahkan langkah lainnya untuk mengurangi impor terutama dari sektor migas adalah dengan memberlakukan penerapan bahan bakar sawit atau biodiesel (B20) yang saat ini sedang diupayakan oleh pemerintah.

Selain itu, upaya untuk mendorong ekspor juga sangat krusial, untuk memperbaiki neraca transaksi berjalan yaitu dengan penetrasi pasar baru dan mendorong peran LPEI untuk mendukung pembiayaan ekspor.

Baca juga: Menkeu: pemerintah akan tegas kendalikan impor
Baca juga: Menkeu sebut dampak krisis turki masih sebatas persepsi


 

Pewarta: Satyagraha
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2018