Berdasarkan hasil rapat dengan pemerintah daerah bulan lalu, perusahaan berjanji akan melunasi semua hutang pada 15 Agustus, hari ini.
Bengkulu Selatan,  (ANTARA News) - Puluhan warga Bengkulu Selatan, Provinsi Bengkulu, menyegel pabrik pengolahan kelapa sawit PT Sinar Bengkulu Selatan di Desa Selasi, Rabu, lantaran kecewa dengan janji perusahaan yang akan membayar Rp30 miliar untuk pembayaran tandan buah segar.

Koordinator aksi, Jerly Biterfin, mengungkapkan, Juli lalu, pihak perusahaan berjanji akan melunasi semua hutang itu pada 15 Agustus 2018. Akan tetapi, setelah jatuh tempo pelunasan hutang itu belum juga diselesaikan oleh pihak perusahaan.

Aksi penyegelan tersebut dilakukan dengan mengelas pagar pintu masuk sehingga mengakibatkan aktivitas perusahaan lumpuh.

Para petani, pengumpul dan pemasok tandan buah segar kelapa sawit kesal karena tidak ada keputusan yang jelas dari pihak perusahaan.

"Berdasarkan hasil rapat dengan pemerintah daerah bulan lalu, perusahaan berjanji akan melunasi semua hutang pada 15 Agustus, hari ini. Kedatangan kami untuk menagih janji itu. Kami menyegel pintu gerbang karena tidak ada komitmen dari pihak perusahaan," ujarnya.

Warga mendatangi PT SBS pukul 11.00 WIB dan memberikan batas waktu komitmen pelunasan hingga pukul 13.30 WIB. Akan tetapi, hingga batas waktu itu berakhir belum ada kejelasan dari pihak manajemen perusahaan.

Usai melakukan penyegelan, warga membubarkan diri sekitar pukul 15.00 WIB.

"Berdasarkan berita acara penyegelan yang dibuat tadi, segel akan kami buka setelah pihak perusahaan melakukan pelunasan terhadap semua hutang tersebut," katanya.

Aksi tersebut berlangsung aman dan dikawal sejumlah petugas perusahaan dan petugas keamanan setempat.*

Baca juga: Pemkab Musi Banyuasin akan bangun industri hilir sawit

Baca juga: Pengusaha sawit klaim seluruh devisa hasil ekspor dikonversikan rupiah


 

Pewarta: Nur Muhamad
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2018