Jakarta (ANTARA News) - Sebanyak 23 peserta Siswa Mengenal Nusantara (SMN) dari Kalimantan Utara (Kaltara) belajar soal "digital learning" hingga pengetahuan terkait tanggung jawab sosial perusahaan dari PT Telkom Indonesia Tbk (Persero).

Senior Manager Keuangan Unit Community Development Center Telkom Haris Widjanarko saat menjawab pertanyaan salah satu peserta SMN asal Kaltara di Jakarta, Kamis, mengatakan perusahaan telekomunikasi nasional ini memiliki Program Bantuan Bina Lingkungan (BBL) yang menjadi bentuk tanggung jawab sosial perusahaan (Corporate social responbility - CSR) bagi masyarakat.

Pendanaannya, menurut Haris, mengambil dari empat persen laba perusahaan setiap tahunnya yang dikembalikan kepada masyarakat dalam berbagai bantuan, termasuk juga dalam bentuk jembatan gantung hingga rumah ibadah.

Telkom ujarnya pada 2018 memiliki dana Rp105 miliar untuk program Bantuan Bina Lingkungan ini.

Ia mengatakan Telkom telah memiliki 147.000 Usaha Kecil Menengah (UKM) binaan, dan beberapa diantaranya bahkan sudah berkembang pesat dan mulai memiliki binaan juga guna mendukung kemandirian dan kesejahteraan masyarakat,

Perusahaan, lanjutnya, tidak mengenakan bunga sama sekali untuk membantu permodalan UKM ini, karena ini merupakan CSR.

Pengembangan inkubasi bisnis di Bandung, Digital Valley di Bandung, Yogyakarta dan Jakarta juga menjadi cara Telkom memberikan pembelajaran digital bagi masyarakat yang diharapkan berguna menjngkatkan kemandirian dan kesejahteraan mereka.

Sementara itu, Manager Sales Operation Management Subdit Consumer Fulfilment Direktorat Konsumer PT Telkom Endah Puspitasari menyampaikan produk-produk perusahaan kepada peserta SMN, terutama.

Peserta juga diperkenalkan soal saham "blue chip" Telkom yang tercatat di Bursa Efek New York, selain menjelaskan soal produk-produk "broadband" Telkomsel yang perupakan anak perusahaannya.

Produk lain yang diperkenalkannya yakni Indihome yang memberikan layanan telepon, internet dan Usee TV. Teknologi yang menggunakan fiber optik ini membuat akses internet cepat, stabil dan handal.

Endah juga menjelaskan produk lain yakni wifi.id yang saat ini sudah mencapai satu juta pendaftar. "Sampai di Kaltara nanti teman-teman harusnya tetap pakai produk dalam negeri kita. Telkom ini produk negeri sendiri."

Salah seorang peserta SMN dari Kaltara Asrul yang pandai membuat desain grafis mengatakan sebelum menuju Telkom sudah melakukan diskusi di Istana Peradaban Balai Pustaka. Dirinya senang bisa menambah pengetahuan tentang perusahaan telekomunikasi nasional.

Bahkan keseruan kegiatan dari program Siswa Mengenal Nusantara ini, menurut dia, sudah terjadi di hari pertama saat peserta mendapat pembekalan dari pasukan Batalyon Mekanis 201 Kiram Jaya mulai dari peraturan militer dasar hingga "rappelling" atau turun tebing di lapangan Asrama Yonif Mekanis 201 Jaya Yudha Jakarta Timur, Rabu (15/8).

Selanjutnya Asrul dan teman-temannya dari berbagai kabupaten/kota di Kaltara akan menuju Perpustakaan Nasional, BRI Tanah Abang dan akhirnya menuju Amazing Kutaraha Hotel untuk mendapat pembekalan dari LKBN Antara.

Baca juga: Peserta SMN latihan rappelling di Batalyon Mekanis 201
Baca juga: Rombongan Siswa Mengenal Nusantara Papua Barat tiba di Manokwari

Pewarta: Virna Puspa S
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2018