Santiago (ANTARA News) - Sembilan pesawat dipaksa membuat perubahan mendadak untuk rute penerbangan mereka di wilayah udara Chile, Argentina dan Peru, pada Kamis, karena ada peringatan tentang adanya ancaman bom yang dikeluarkan otoritas penerbangan sipil Chile (DGAC), kata direktur jenderalnya kepada wartawan.

Dua pesawat yang dioperasikan oleh maskapai LATAM dan tiga oleh Sky, perusahaan penerbangan berbiaya rendah Chile, perusahaan-perusahaan tersebut membenarkan.

Dirjen DGAC Victor Villalobos Collao mengatakan pihaknya menerima 11 ancaman pada kamis, dua di antaranya "fiksi" dan sembilan di antaranya terkait dengan penerbangan-penerbangan yang sedang berjalan.

Semua pesawat itu dinyatakan bebas dari bahan peledak, dan satu pesawat kemudian diizinkan melanjutkan penerbangannya, kata dia.

Dikatakannya, peringatan adanya bom di dalam pesawat ditujukan ke kantor LATAM, dan otoritas penerbangan sipil, dan polisi berusaha melacak asal pemberi peringatan tersebut.

"Kami selalu menghadapi satu atau dua tas yang tertinggal, itu normal," katanya kepada wartawan dalam taklimat di bandara Santiago. "Tetapi ini sesungguhnya kasus pengecualian."

Editor: Mohammad Anthoni/Fardah Assegaf 

Pewarta: antara
Editor: Chaidar Abdullah
Copyright © ANTARA 2018