Jakarta (ANTARA News) - Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto melarang operasional "drone" saat tamu kenegaraan VVIP setingkat presiden hadir saat upacara pembukaan Asian Games 2018 di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) Senayan Jakarta.
   
"Di sana (SUGBK) sudah di tempatkan alat pengamanan di antaranya adalah ada keperluan dari media tidak akan bisa menerbangkan drone," kata Marsekal Hadi di Jakarta Sabtu.
   
Hadi memastikan alat pengamanan khusus itu akan membuat drone tidak bisa dikendalikan operator.
   
Jenderal bintang empat Angkatan Udara itu menyatakan pihak aparat tidak mau ambil resiko drone terbang saat kedatangan tamu kenegaraan VVIP.
   
"Apabila ada presiden atau tamu VVIP, (drone) sudah tidak bisa di-on-kan," ujar Hadi.
   
Diungkapkan Hadi, aparat TNI bekerja sama dengan frekuensi yang digunakan untuk kamera karena menggunakan "wireless".
   
Pejabat nomor satu instansi TNI itu berharap pihak media massa memaklumi dengan aturan larangan mengoperasikan drone tersebut karena terkait prosedur pengamanan tamu kenegaraan VVIP.
   
Hadi menyebutkan larangan menerbangkan drone berada di wilayah pengamanan ring satu yang dijaga petugas khusus TNI dari unsur Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres).
   
Hadi menyatakan ring I menjadi tanggung jawab tim Paspampres dengan sandi Operasi Waskita.

Panglima TNI menjelaskan seluruh pasukan TNI membantu personel Polri sedangkan pengamanan ring I dikendalikan Paspampres.
   
Hadi berharap seluruh rangkaian upacara pembukaan dan pertandingan Asian Games 2018 berjalan lancar dengan kesiapsigaan petugas dan partisipasi masyarakat Indonesia.

Pewarta: Syaiful Hakim dan Taufik Ridwan
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2018