Palembang (ANTARA Nes) - Tim tenis Indonesia mengaku persiapannya tidak terganggu kendati harus keluar dari wisma atlet Jakabaring, Palembang, dan harus tinggal di hotel karena fasilitas bagi atlet dan ofisial tersebut tidak bisa menampung tim tenis Indonesia.

"Tidak ada masalah tinggal di hotel, semua persoalan persiapan tidak terganggu bisa diatasi," kata Manajer tim Indonesia Dedy Prasetyo saat diklarifikasi di kompleks Jakabaring, Palembang, Sabtu.

Dengan tinggal di hotel selama Asian Games 2018, kata Dedy menegaskan tim merasa nyaman dan tidak terpengaruh oleh kondisi kamar dan asupan bagi atlet di hotel yang berbeda dengan wisma atlet.

"Bagus semua tidak masalah, mulai dari makanan tidak ada masalah, perjalanan dari dan ke hotel juga lancar, termasuk kondisi kamar tidak ada kendala walau ada televisi. Ini seperti main ketika mereka tur saja, karena itu kami yakin para atlet sudah profesional dan bisa bawa diri sendiri bagaimana caranya disiplin untuk jadi pemain profesional," kata Dedy.

Dari informasi yang dihimpun, tim tenis Indonesia sendiri selama Asian Games 2018 berlangsung tidak tinggal di wisma atlet Jakabaring, Palembang dikarenakan fasilitas tersebut sudah kelebihan kapasitas yang akhirnya membuat tim Indonesia harus pindah ke hotel Horison yang dipersiapkan panitia pelaksana Asian Games 2018 (INASGOC).

Menurut pihak Pengurus Pusat Persatuan Tenis Seluruh Indonesia (PP Pelti), keadaan yang memaksa mereka untuk keluar dari wisma atlet, akibat kelebihan kapasitas karena ada beberapa kontingen membawa lebih banyak tim dan masuk ke wisma atlet.

"Ketika kami akan masuk wisma atlet, tim tenis diajak meeting oleh pihak Wisma Atlet tentang kondisi okupansi di Wisma Atlet yang sudah over kuota. INASGOC memberi beberapa opsi utk tim Indonesia yang tidak bisa masuk Wisma Atlet diantaranya menggunakan akomodasi hotel di luar wisma atlet. Namun saat ini tim Indonesia nyaman tinggal di Horison sesuai opsi INASGOC," ucap Dedy yang merupakan Wakil Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi (Wakabid Binpres) PP Pelti itu. 

Kendati demikian, tim tenis Indonesia menyatakan mereka sudah lebih padu untuk menghadapi Asian Games 2018 yang akan memulai partai perdananya pada Minggu (19/8).

"Kami makin padu, jauh lebih baik dari pada ketika pertama kali berlatih di Jakarta pekan lalu," tutur petenis putra Indonesia Christopher Rungkat. 

Indonesia sendiri akan menurunkan kekuatan untuk Asian Games 2018 yang terdiri dari M. Rifqi Fitriadi dan Anthony Susanto (tunggal putra); Aldila Sutjiadi dan Beatrice Gumulya (tunggal putri).

Lalu pasangan Justin Barki/Christopher Rungkat dan Anthony Susanto/David Agung Susanto (ganda putra); Beatrice Gumulya/Jessy Rompies dan Deria Nur Haliza/Joleta Budiman (ganda putri) serta duet Aldila Sutjiadi/Christopher Rungkat dan Jessy Rompies/David Agung Susanto (ganda campuran).

Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018