"Pertama mengenal karena sepupu aku datang ke rumah bawa papan skateboard. Aku minta ajarin gimana caranya, jadi (akhirnya) sudah biasa,"
Palembang, (ANTARA News) - Dari olahraga ekstrim yang baru pertama kali dipertandingkan di Asian Games 2018, Aliqqa menjadi harapan bagi masa depan skateboard di Tanah Air.

Anak berusia sembilan tahun ini juga menjadi atlet termuda yang mewakili Indonesia pada pesta olahraga antar-bangsa di kawasan Asia itu.

Sosok Aliqqa memang masih sangat belia. Dengan tinggi badan 130 centimeter dan berat 33 kilogram, pastinya dia akan terlihat sangat kecil di tengah para atlet internasional yang usianya jauh lebih tua.

Namun, ada kepercayaan diri yang besar terpancar dari putri kelahiran Jakarta 2 April 2009 ini. Mungkin itu karena ia sudah jatuh cinta pada skateboard sejak pandangan pertama.
 

Perjumpaan Aliqqa dengan skateboard terjadi saat dirinya berusia tujuh tahun.

Perlahan ia mulai mengatasi rasa takutnya terhadap papan seluncur beroda itu. Dari awalnya selalu dipandu, tidak butuh waktu setahun baginya untuk terbiasa menggunakan skateboard dan mengikuti kompetisi tingkat amatir di Jakarta.

"Supaya tidak takut, pertama sebelum menguasai teknik, kita harus dijaga biar aman dan pakai pelindung," kata Aliqqa berbagi tips melawan rasa takutnya.

Sejak rajin mengkuti kompetisi pada 2016, sudah lebih selusin gelar juara yang pernah diraihnya, sebelum akhirnya lolos seleksi sebagai peringkat dua tingkat nasional atlet skateboard putri untuk Asian Games 2018.

Dari enam atlet skateboard di Timnas Indonesia, hanya dua atlet putri yang lolos seleksi, yakni Aliqqa dan Nyimas Bunga Cinta.

"Ternyata aku terpilih, seneng banget yang pasti. Sampai nangis waktu itu. Karena saingan banyak banget, beragam umur. Ada umur 12 tahun, 10 tahun dan yang lebih tua juga," kata Aliqqa menceritakan saat pengumuman seleksi Tim Asian Games.

Setelah dipastikan lulus seleksi Asian Games, Aliqqa makin semangat berlatih. Dari sebelumnya hanya dua kali dalam sepekan berlatih di skate park, Aliqqa kini bisa setiap hari berlatih saat menjalani Pelatnas.

Beruntung pihak sekolah, teman-teman dan kedua orangtuanya selalu mendukung penuh.

"Yang bikin pede (percaya diri-Red) itu teman-teman juga, seeperti Bunga kita saling dukung. Teman-teman nanti juga akan dateng.

Kalau banyak teman-teman yang nonton jadi makin semangat," katanya.

Aliqqa akan bertanding pada nomor women street di arena skateboard di Jakabaring Sport City Palembang.

Baginya, pesta olahraga empat tahunan itu akan jadi pengalaman yang berharga.

"Karena masih kecil dan baru pertama kali lomba internasional, target masuk final. Tapi alhamdulillah kalau dapat bonus medali emas," ujarnya.

Seiring dengan prestasi Aliqqa yang makin meningkat, perusahaan-perusahaan ternama juga mulai berdatangan untuk menjadi sponsornya. Di usianya yang masih sangat belia, Aliqqa kini sudah disponsori oleh DC Shoes, Oakley, HYB, Cossingshoc, dan papan skateboard CCD.

Ini tentu makin membuatnya yakin memilih skateboard dalam hidupnya.

"Cita-cita ingin jadi skater profesional, karena kalau jadi skater pro sering-sering lomba di luar negeri," kata anak yang mengidolakan Sky Brown, skateboarder perempuan asal Jepang yang kini warga negara Kanada.


                                                                                          Dukungan Penuh

Aliqqa merupakan anak kedua dari pasangan suami-istri Noverry Prasetyo Hardi dan Nin Hardi. Keduanya terus mendukung minat Aliqqa sejak awal agar terarah, fokus, dan aman.

"Kami tahu skateboard itu olahraga berbahaya. Maka dari itu sejak awal kita carikan pelatih, proteksi selalu dipakai di tangan dan kaki, dan pakai helm," kata Noverry Prasetyo Hardi.

Orang tua juga membentuk mental Aliqqa untuk bersikap sportif, terutama untuk menerima kekalahan dan tidak sombong ketika menang dalam kompetisi. Dengan begitu, ia berharap Aliqqa bisa mengambil pelajaran dari setiap kekalahan dan makin giat dalam berlatih.

"Senang sekali waktu Aliqqa terpilih jadi salah satu atlet Asian Games, bisa dapat kesempatan bela negara yang jarang didapatkan anak-anak yang lain. Kami sangat bangga, dan dukungan kepada Aliqqa tambah kuat," katanya.

Sekolah Aliqqa di SD Kupu Kupu bahkan sampai membuat spanduk dan poster untuk mendukung Aliqqa di Asian Games 2018. Bahkan, Aliqqa juga dapat dukungan moral dari rekan kerja Noverry di kantornya.

"Ada di kantor saya poster Aliqqa dicetak dan ditempel didinding. Padahal saya tidak ada beritahu, tapi karena seiring dengan makin banyak pemberitaan tentang Aliqqa juga," katanya.

Pihak keluarga berharap, agar pemerintah Indonesia khususnya PB Persatuan Olahraga Sepatu Roda Seluruh Indonesia yang menaungi skateboard, bisa melihat potensi olahraga tersebut dan membuat program pembinaan berjenjang.

Dunia kini melihat skateboard bukan lagi sekedar mencari kesenangan pribadi, melainkan sebuah olahraga prestasi. Skateboard sudah resmi menjadi salah satu cabang olahraga yang dipertandingkan di Asian Games dan berikutnya Olimpiade 2020 di Tokyo, Jepang.

"Lawan terberat kita adalah Jepang. Karena di Jepang memang untuk pendidikan atletnya sangat baik sekali. Dari sekecil Aliqqa sudah ada pelatihan skateboard yang terarah sampai dewasa. Kita baru sekarang jadi olahraga prestasi, selama ini (orangtua) modal sendiri," katanya.

Berikut data pribadi Aliqqa:

Nama: Aliqqa Kayyisa Noverry

Tempat/Tanggal Lahir: Jakarta 2 April 2009

Sekolah: SD Kupu-kupu

Nama Orangtua: Noverry Prasetyo Hadri (Ayah), Nin Hardi (Ibu)

Sponsor: DC Shoes, HYB, Cossingshoc, Oakley, papan skateboard CDD

Prestasi:

- Lolos Seleksi Tingkat Nasional Atlet Skateboard Putri Untuk Asian Games 2018, Peringkat 2.

- Skate and School Skateboard Competition, SMK Merdeka Bandung, 11 Februari 2018, Begginer Student Class, Juara 3.

- Skatesember, Apark Xtreme, 23 Desember 2017, Girl Class Pumping Track, Juara 1.

- Street Dealin XI Skate Jam, Gudang Sarinah, 16 Desember 2017, Under 15 Class, Juara 3.

- Street Dealin XI Skate Jam, Gudang Sarinah, 16 Desember 2017, Girl Class, Juara 2.

- Boys Market 2 Skate Jam, Gandaria City Mall, 5 November 2017, Under 15 Class, Juara

(T.F012)

 

Pewarta: Febrianto Budi Anggoro
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2018