Jakarta (ANTARA News) - Sejumlah masjid di Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, melalui pengeras suaranya meminta warga untuk tetap bertahan di luar rumah pascagempa tektonik susulan dengan kekuatan 7 Skala Richter (SR) pada Minggu malam di Lombok Timur.

Setiap masjid mengumumkan meminta warga untuk bertahan di luar rumah serta diinstruksikan untuk tetap tenang, sembari waspada, kata warga Gatep, Ampenan, Mataram, Indriyatno kepada Antara, Minggu malam.

Saat ini, kata dia, warga masih berkumpul di tanah lapang atau di jalan raya menjauhi rumah permanen karena dikhawatirkan ambruk.

Suasana Kota Mataram sendiri, saat ini mati total dan gempa berulang-ulang. “Walau guncangannya tidak sebesar gempa pada 5 Agustus kemaren, namun sekarang ini berulang-ulang,” katanya.

Sampai berita ini diturunkan, guncangan gempa perlahan-lahan mulai menurun.

Gempa Bumi dengan kekuatan 7 Skala Ricther (SR) mengguncang Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Minggu malam pukul 21.56 WIB.

Sebelumnya, Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat, kembali diguncang gempa bumi berkekuatan 6,5 Skala Richter, Minggu pukul 12.10 WITA, yang mengakibatkan warga Kota Mataram panik dan berhamburan keluar rumah.

Berdasarkan analisis Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), lokasi gempa berada pada 8.24 lintang selatan, 166.66 bujur timur, atau 32 kilometer timur laut Kabupaten Lombok Timur, dengan kedalaman 10 km.

Gempa berkekuatan 6,5 SR tersebut terjadi empat menit setelah gempa berkekuatan 5,4 SR pukul 12.06 Wita yang berlokasi di 8.29 lintang selatan, 116.62 bujur timur atau 25 km arah timur laut Kabupaten Lombok Timur dengan kedalaman 10 km.

Pewarta: Riza Fahriza
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2018