Indetitas korban masih dalam proses identifikasi,
Jakarta (ANTARA News) - Warga Seteluk, Taliwang, Kabupaten Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat, dilaporkan meninggal pascagempa tektonik 7 Skala Richter (SR) akibat terkena reruntuhan bangunan.

Korban terkena reruntuhan bangunan, kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sumbawa Barat, Lalu Azhar kepada wartawan Antara di Mataram, Senin dini hari.

Disebutkan, jenazah sampai sekarang masih berada di Puskesmas Seteluk, Kabupaten Sumbawa Barat. "Indetitas korban masih dalam proses identifikasi," katanya.

Dilaporkan pula pada Minggu (19/8) pukul 23.11 WITA, seorang warga Desa Lengam, Kecamatan Lopok, Kabupaten Sumbawa, bernama Nur Asiah (36) meninggal setelah kaget dan jatuh pingsan saat terjadi gempa pertama 7 SR.

Gempa Bumi dengan kekuatan 7 Skala Ricther (SR) mengguncang Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Minggu malam pukul 21.56 WIB.

Sebelumnya, Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat, kembali diguncang gempa bumi berkekuatan 6,5 Skala Richter, Minggu pukul 12.10 WITA yang mengakibatkan warga Kota Mataram panik dan berhamburan keluar rumah.

Berdasarkan analisis Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), lokasi gempa berada pada 8.24 lintang selatan, 166.66 bujur timur atau 32 kilometer timur laut Kabupaten Lombok Timur, dengan kedalaman 10 km.

Gempa berkekuatan 6,5 SR tersebut terjadi empat menit setelah gempa berkekuatan 5,4 SR pukul 12.06 Wita yang berlokasi di 8.29 lintang selatan, 116.62 bujur timur atau 25 km arah timur laut Kabupaten Lombok Timur dengan kedalaman 10 km.


Baca juga: Lapangan di Mataram penuh pengungsi pascagempa Lombok
Baca juga: Gempa Lombok terasa hingga Bali, Jember, Makassar
Baca juga: Ambulans hilir mudik ke rumah sakit Mataram pascagempa

 

Pewarta: Riza Fahriza
Editor: Desi Purnamawati
Copyright © ANTARA 2018