Jakarta (ANTARA News) - Indro Warkop dan Tora Sudiro kembali beradu akting di film "Gila Lu Ndro". Apakah film merupakan bagian dari "Warkop Reborn"?

Dengan tegas Indro Warkop membantahnya. Indro mengatakan, film ini memang bercerita tentang seorang pria bernama Indro. Kebetulan saja, Tora didapuk untuk memerankan tokoh tersebut. Lalu pada film sebelumnya, Tora pun memainkan pria dengan nama yang sama.

"Nggak ada, nggak (hubungan dengan Warkop). Ini film saya bukan proyek Warkop. Kebetulan Tora Sudiro bisa memerankan seperti apa yang diskenariokan di sini, gitu lah kira-kira. Tora itu bukan Indro Warkop. Entah Indro siapa di sini," terang Indro saat berbincang di Jakarta.

Baca juga: Tora Sudiro sempat senewen syuting bareng Indro Warkop

Indro tidak menampik jika tokoh Indro di film ini memiliki nama istri dan anak yang sama seperti 'Indro Warkop'. Namun yang harus digaris bawahi, film ini bukanlah spin-off dari Indro Warkop.

"Jadi film ini jangan ditangkep sebagai film saya 'Indro'. Hanya kebetulan kan pemeran utamanya emang namanya Indro, istri Nita sama kaya istri saya, dan anaknya Ale, panggilan nama anak saya Harley. Tapi bukan film tentang Indro. Film ini judulnya 'Gila Lu Ndro'. Buat kita tuh, Tora Indro banget," papar legenda komedi itu.

Baca juga: Cita-cita besar Indro Warkop untuk film Indonesia

Indro Warkop sendiri, di film ini berperan sebagai alien yang sedang jalan-jalan ke bumi dan bertemu dengan Indro (Tora).

Sementara itu, Tora mengungkapkan jika "Gila Lu Ndro" menggunakan lawakan satir untuk mengkritisi situasi yang sedang berkembang sekarang.

Baca juga: Warkop DKI Reborn Jangkrik Boss Part 2 lanjutkan petualangan Dono, Kasino dan Indro

"Banyak satir-satir kayak film om Indro yang dulu. Di sini kita juga banyak bermain di CGI," ujar Tora.

"Di film ini kita gunakan satir bukan kritik, kalau kritik kan secara akademis harus ada solusinya, nah kalau solusi jadinya cermah kita," tambah Indro.

"Gila Lu Ndro" akan tayang pada 13 September 2018 dan film ini juga melibatkan 19 komika.

Pewarta: Maria Cicilia
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2018