Jakarta (ANTARA News) - Pelatih bola basket putra Jepang, Herman Julian Mandole, dilanda serangan emosional selepas timnya berhasil mengalahkan Hong Kong 88-82 dalam laga penyisihan Grup C Asian Games 2018, di tengah masa sulit yang mereka alami.

Selepas laga di Hall Basket Gelora Bung Karno, Senayan, Rabu petang, Mandole bahkan berjalan mendahului para pemainnya menuju ruang ganti dengan mata yang berkaca-kaca, sembari meminta waktu sebelum melayani permintaan wawancara media.

Bahkan ketika akhirnya ia kembali, di hadapan para wartawan, Mandole tak mampu menyembunyikan serangan emosional yang dialaminya dan beberapa kali berbicara sembari berlinang air mata serta terisak-isak.

"Maaf..." katanya pendek ketika ia belum mampu mengendalikan dirinya menjawab pertanyaan wartawan.

"Ketika laga berakhir. Saya merasa senang untuk warga Jepang, untuk para pemain ini, sebab mereka sudah bekerja keras," ujarnya menambahkan.

Baca juga: Tanpa empat pilar, basket putra Jepang lewati Hong Kong 88-82

Tim basket putra Jepang dilanda masa sulit lantaran kini roster mereka hanya diisi delapan pemain usai Takuya Hashimoto, Keita Imamura, Takuma Sato dan Yuya Nagayoshi dipulangkan akibat tindakan indisipliner.

Keempatnya tertangkap basah menggunakan jasa pekerja seks komersial di kawasan Blok M, Jakarta Selatan, beberapa hari lalu, yang segera berujung pemulangan oleh kontingen Jepang.

Mandole mengakui, hal itu jauh lebih memberikan beban bagi tim putra Jepang di luar lapangan ketimbang di dalam lapangan.

Pasalnya sejak kejadian itu, sesi latihan mereka dipenuhi wartawan, bahkan tim putra Jepang menjadi pusat perhatian di Kampung Atlet Kemayoran.

"Masalahnya bukan delapan pemain atau 12 pemain. Kami akan tetap berjuang keras dengan berapapun jumlah kami," kata Mandole.

"Begini masalahnya, anda berjalan di kampung atlet dan orang-orang mengamati anda. Kami tidak melakukan apa-apa. Saya selalu berada di kampung atlet, sepanjang malam," ujarnya menambahkan.

Baca juga: Empat atlet Jepang dipulangkan karena masalah disiplin

Oleh karena itu, Mandole mengaku lega dan bersyukur timnya bisa meraih kemenangan atas Hong Kong di tengah masalah yang dialami.

"Kami pergi ke pertandingan, berusaha tampil di tengah emosi yang melanda. Sekarang saya ingin mengumpulkan para pemain dan berterima kasih, serta mempersiapkan laga selanjutnya," kata Mandole.

"Saat ini saya merasa lebih baik. Saya hanya memikirkan keluarga saya di Argentina," pungkasnya.

Kemenangan atas Hong Kong membuat Jepang sementara berada di puncak klasemen dengan catatan 5 poin. Meski belum bisa dinyatakan lolos, lantaran menanti laga pamungkas antara Qatar melawan Chinese Taipei pada Sabtu (25/8), namun Jepang memiliki bekal selisih skor surplus lima poin di secara head-to-head di antara ketiga tim tersebut jika Qatar berhasil mengalahkan Chinese Taipei.

Baca juga: Jadwal basket putra Rabu, pembuktian kualitas juara bertahan

Pewarta: Gilang Galiartha
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2018