Jakarta (ANTARA News) - Wakil Ketua MPR RI Ahmad Basarah mengatakan momentum Idul Adha 10 Zulhijah sering kali hanya diperingati dengan penyembelihan hewan kurban semata, namun juga harus dimaknai untuk menyembelih nafsu kebinatangan dalam diri manusia sehingga setiap muslim bisa menjadi pribadi humanis, saleh dan takwa.

"Sifat-sifat binatang inilah yang harus kita sembelih atau kita buang jauh-jauh. Sifat licik, amarah dan berperilaku buas terhadap sesama dalam memenuhi ambisi inilah yang harus disembelih dan buang jauh-jauh. Jangan sampai sifat-sifat buruk binatang buas tersebut bercokol dalam alam pikiran dan hati umat muslim dan bangsa Indonesia," kata Basarah, di kantor DPP PDI Perjuangan, Lenteng Agung Jakarta Selatan, Rabu, seperti dikutip dalam siaran persnya.

Menurut Formatur Pembentukan Baitul Muslimin Indonesia (BAMUSI) ini bahwa syariat berkurban memiliki akar sejarah panjang yang bisa dilacak dari zaman Nabi Adam AS, kemudian di era Nabi Ibrahim AS hingga nabi besar Muhammad SAW.

Kurban yang diterima oleh Allah SWT adalah kurban yang dilandasi dengan semangat keikhlasan dan ketaqwaan, sebagaimana hal tersebut ditunjukkan oleh Habil yang menyiapkan seekor domba besar dan bagus untuk dikorbankan, katanya.

Sedangkan kurban Qabil ditolak, lantaran dilakukan tidak dengan ikhlas. Qabil yang terbakar dengan emosi kemudian membunuh saudaranya sendiri, Habil. Peristiwa inilah yang kemudian dikenal dengan kejadian pembunuhan pertama dalam sejarah umat manusia.

"Bahwa nafsu amarah, nafsu kedengkian telah membutakan mata hati manusia dapat membuat manusia menjadi buas terhadap sesama. Tidak jarang manusia tega mengorbankan manusia lainnya hanya untuk memenuhi syahwat dan ambisi kekuasaan. Jika nafsu dengki, amarah dan buas tersebut tidak disembelih, maka bukan mustahil kekacauan dan eksploitasi manusia terhadap manusia masih dan akan terus berlangsung serta dapat menimbulkan kekacauan suatu bangsa atau masyarakat dunia," kata Basarah.

Wakil Sekjen PDIP itu menambahkan, semangat berkurban juga bisa diterapkan dalam konteks kehidupan berbangsa dan bernegara. Setiap komponen bangsa harus mengorbankan egoismenya dan tidak memaksakan kehendak apalagi bersikap buas terhadap sesama dengan menggunakan kekerasan untuk mencapai tujuan dan ambisinya.

"Inilah spirit kurban yang harus kita pahami. Mudah-mudahan dengan spirit Idul Adha 1439 H ini, bangsa Indonesia dapat menjalani kehidupan kebangsaan yang humanis dan penuh solidaritas sesama bangsa Indonesia dan warga dunia," kata Basarah.

Dalam perayaan kurban di kantor DPP PDI Perjuangan di Lenteng Agung Jakarta Selatan itu, disembelih 29 ekor sapi yang dikumpulkan hewan kurbannya oleh para pengurus PDI Perjuangan. Daging hewan kurban tersebut didistribusikan kepada kaum duafa dan warga lainnya yang berhak untuk menerimanya.

Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri secara khusus menyampaikan ucapan Selamat Idul Kurban 1439 Hijriah kepada seluruh umat Islam Indonesia dan menyerahkan dua ekor sapi kurbannya kepada Panitia Kurban DPP PDI Perjuangan.

Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018