Dia luar biasa, artinya semangatnya. Itu yang pertama kita akui. Menang (atau) kalah itu soal kedua, tetapi semangatnya luar biasa;
Jakarta (ANTARA News) - Wakil Presiden Jusuf Kalla mengagumi semangat atlet bulu tangkis Anthony Sinisuka Ginting yang mengalami cedera kaki saat bertanding di laga final bulu tangkis beregu putra Asian Games 2018 di Istora Senayan Jakarta, Rabu malam (22/8).

"Dia luar biasa, artinya semangatnya. Itu yang pertama kita akui. Menang (atau) kalah itu soal kedua, tetapi semangatnya luar biasa; apalagi Anthony Ginting luar biasa, cedera pun tetap dia ingin bangkit," kata Wapres Jusuf Kalla kepada wartawan di Kantor Wapres Jakarta, Kamis.

Ginting mengalami cedera di kaki kanan pada saat bertanding melawan atlet asal China  Shi Yu Qi. Ginting sudah merasakan sakit di kakinya sejak pertengahan gim penentuan, namun atlet kelahiran Cimahi tersebut memaksakan diri untuk terus bermain.

Akibat cederanya, Ginting pun akhirnya menyerah tiga gim dari Shi Yu Qi dengan skor 21-14, 21-23, dan 20-22.

"Bahwa dia kalah, itu efek daripada (cedera) ini," kata Wapres JK.

Dengan demikian, Wapres mengatakan dua pahlawan masa kini yang patut diapresiasi semangatnya adalah Yohanes "Joni" Ande Kalla, bocah pemanjat tiang bendera di Atambua dan Anthony Ginting.

"Jadi saya bilang, dua pahlawan dalam waktu ini ialah Joni, yang dari NTT, dan Ginting ini. Luar biasa dari sisi semangat, dia pakai semangat 45," tambah Kalla.

Sementara itu, Sekretaris Jenderal PB PBSI Achmad Budiharto memastikan cedera yang dialami Ginting akan segera pulih sehingga atlet bulu tangkis peringkat 12 dunia itu akan siap bertanding pada Jumat (24/8).

"Saat ini, kondisinya sudah membaik. Sudah bisa berjalan lagi dan sudah bisa makan. Kebetulan, Ginting baru akan tampil pada Jumat (24/8) sehingga memiliki waktu yang cukup untuk pemulihan," kata Achmad.

Baca juga: PBSI pastikan Anthony Ginting segera pulih
Baca juga: Jokowi jenguk Anthony Ginting di Istora
Baca juga: Tim bulu tangkis putra Indonesia tertinggal 0-1 dari China


Pewarta: Fransiska Ninditya
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2018