Jakarta (ANTARA News) - Tiga dari empat tim yang sempat mendapatkan tuduhan mengikutsertakan pemain-pemain profesional dalam pertandingan cabang golf Asian Games 2018 menyangkal tuduhan itu dan menyebut para pemain mereka adalah amatir.

"Kami mengikutsertakan empat atlet putra dan dua atlet putri. Kami pastikan mereka adalah pemain amatir," kata pelatih kepala tim golf Bangladesh Mohammad Abdu Bari kepada Antara di sela-sela permainan putaran kedua di lapangan golf Pondok Indah, Sabtu.

Bari menyebut timnya telah memberikan konfirmasi kepada panitia kompetisi cabang golf Asian Games ke-18, terkait aduan dari enam tim lain ke Badan Arbitrasi Olahraga Dunia tentang keikutsertaan pemain profesional dalam Asian Games.

"Kasus itu telah selesai sebelum pertandingan golf dimulai. Tampaknya, panitia mengirim surat elektronik tentang hal itu kepada beberapa negara. Kami langsung mengonfirmasi komposisi tim kami," kata Bari yang mewakili tim dari Asia selatan itu.

Ofisial tim Makau Chan Sio Peng mengatakan kesalahpahaman terkait dugaan keikutsertaan atlet-atlet profesional dalam pertandingan golf Asian Games 2018 telah selesai ketika Asian Tour mengirim surat kepada panitia penyelenggara di Jakarta.

"Salah satu pemain kami sempat mengikuti turnamen Makau Terbuka. Dia pemain amatir tapi boleh ikut karena kami tuan rumah. Setelah turnamen itu, dia tidak mengikuti turnamen-turnamen amatir sehingga tidak memiliki peringkat amatir," ujar Chan.

Panitia penyelenggara golf Asian Games, lanjut Chan, melihat nama atlet Makau itu dalam peringkat Asia Tour dan menyebutnya sebagai pemain profesional.

"Semestinya, ranking dan nama atlet kami di Asia Tour itu dilengkapi dengan keterangan amatir dalam tanda kurung," ujar Chan.

Chan memastikan telah mengirim surat kepada panitia penyelenggara pertandingan golf Asia Games sebagai langkah klarifikasi ketiadaan atlet-atlet profesional dalam kompetisi yang semestinya diikuti para pemain amatir itu.

Atlet golf putra Uzbekistan Li Yevgeniy mengatakan sangkalan serupa menyusul ketiadaan atlet-atlet profesional dalam pertandingan golf Asian Games yang berlangsung pada Kamis (23/8) hingga Minggu (26/8).

"Saya sangat memahami panitia penyelenggara karena memang dalam aturan pertandingan sudah disebutkan tidak boleh ada satu pun pemain profesional di sini," ujar Yevgeniy kepada Antara.

Atlet berusia 42 tahun itu mengatakan tidak ada pemain-pemain golf Uzbekistan yang melanggar aturan permainan dalam Asian Games.

Sebelumnya pada Rabu (22/8), Badan Arbitrase Olahraga Dunia (Court of Arbitration for Sport/CAS) menolak surat gugatan dari enam negara terkait dugaan keikutsertaan pemain-pemain profesional dari Bangladesh, Makau, Sri Lanka, dan Uzbekistan dalam Asian Games 2018.

Asosiasi golf nasional dari enam negara Asia yaitu Filipina, India, Indonesia, Jepang, Korea Selatan, dan Singapura menggugat keputusan Dewan Olimpiade Asia (OCA) karena tidak mengikuti Aturan Teknis cabang olahraga golf.

Aturan itu berisi larangan pemain-pemain golf profesional untuk mengikuti pertandingan dalam Asian Games.

"Asosiasi golf nasional Bangladesh, Makau, Sri Lanka, dan Uzbekistan di-indikasikan punya pemain-pemain profesional terdaftar dan mengikuti prosedur (keikutsertaan Asian Games) sebagai pihak-pihak berkepentingan," demikian pernyataan Badan Arbitrase Olahraga Dunia.

Namun, Badan Arbitrase Olahraga Dunia itu menyatakan gugatan dari enam asosiasi golf yang mengikuti Asian Games ke-18 itu masih bersifat dapat diperdebatkan. Badan itu menyebut hasil sidang juri mereka tidak menyandarkan pada satu pun landasan hukum guna mengajukan banding atas keputusan OCA.

Baca juga: Pratinjau - Persaingan pegolf amatir bergulir walau arbitrase dianulir

Baca juga: Pegolf Indonesia harapkan dukungan langsung penonton

Pewarta: Imam Santoso
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2018