Jakarta (ANTARA News) - Karateka putra Indonesia Ahmad Zigi Zaresta Yuda mengaku bercita-cita untuk menjadi seorang Olympian pada suatu saat nanti. 

“Target saya selanjutnya masih banyak. Saya ingin jadi juara SEA Games, jadi juara Asian Games, dan yang pasti, saya ingin jadi olimpian,” kata Zigi di Plenary Hall, JCC Senayan, Jakarta Pusat, Sabtu. 

Pria berusia 20 tahun itu mengaku sudah jatuh cinta pada bela diri asal Jepang tersebut sejak masih duduk di bangku kelas 1 Sekolah Dasar (SD). 

“Saya sudah lama suka karate, dari kelas 1 SD. Sejak saat itu, setiap ada waktu luang, dari pada hanya bermain-main, saya lebih memilih untuk latihan karate,” ujar Zigi. 

Ketertarikan Zigi terhadap dunia karate pun terus tumbuh berkat adanya dukungan penuh dari kedua orang tuanya. Terlebih, dia juga selalu mendaftarkan diri untuk mengikuti ekstrakurikuler karate selama duduk di bangku sekolah. 

Kegiatan ekstrakurikuler di sekolah pun dimanfaatkan dengan baik oleh Zigi untuk terus memperdalam ilmu dan keterampilan karate. 

“Dukungan orang tua itu sangat penting untuk saya. Sejak saya suka karate, saya langsung bilang ke orang tua, dan mereka setuju dan terus mendukung sampai sekarang,” tutur Zigi. 


Pengalaman pertama 

Bagi Zigi, Asian Games 2018 merupakan pengalaman pertamanya dalam mengikuti kompetisi olah raga tingkat Asia tersebut, dan dia mengaku senang karena bisa ikut berpartisipasi. 

Lebih lanjut, dia juga mengaku tidak merasa terbebani dengan predikat Indonesia sebagai tuan rumah Asian Games 2018. Justru hal tersebut menjadikannya lebih termotivasi untuk terus berjuang membela merah putih. 

“Ini merupakan pertama kali saya ikut Asian Games. Rasanya senang dan bangga karena bisa ikut membela tanah air, mengharumkan nama Indonesia di tingkat internasional,” ungkap Zigi. 

Karena merupakan pengalaman pertama, pria yang memiliki tinggi badan 160 cm itu mengaku sempat gugup saat bertanding, terlebih ketika menghadapi Jepang pada babak semifinal. 

“Rasa gugup pasti ada. Sempat grogi juga waktu ketemu Jepang. Tapi saya terus berkata pada diri saya sendiri bahwa saya pasti bisa, insya Allah,” ucap Zigi. 

 

Terus berbenah diri 

Meskipun pada laga pertamanya dalam ajang Asian Games 2018 Zigi hanya mendapatkan medali perunggu, dia mengaku tetap bersyukur, karena itu merupakan hasil perjuangan dan kerja kerasnya selama ini. 

Akan tetapi, dia tetap bertekad di dalam hati untuk terus berlatih dengan lebih semangat, sehingga dapat membuahkan prestasi yang lebih baik lagi. 

“Apalagi kalau tadi saya melihat dukungan dari para supporter yang sudah datang langsung dan mendukung saya, adrenalin saya langsung naik dan membuat saya jadi tambah semangat lagi,” ujar Zigi. 

Bagi Zigi, dukungan dari para supporter itu merupakan motivasi yang sangat besar, sehingga dia ingin terus berbenah dan menjadi lebih baik lagi ke depannya. 

Zigi berhasil meraih medali perunggu usai mengalahkan karateka asal Qatar Adham Hashem dengan skor 5-0 pada babak perebutan medali perunggu nomor Kata di Plenary Hall, JCC Senayan, Jakarta Pusat, Sabtu (25/8). 

Sebelumnya, pada babak semi final, Zigi harus bertekuk lutut ketika berhadapan dengan karateka asal Jepang Ryo Kiyuna dengan skor 0-5. Dia pun terpaksa menghentikan langkahnya menuju babak final. 

Baca juga: Ahmad Zigi sumbang perunggu kata putra Asian Games 2018

Pewarta: Rr. Cornea Khairany
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2018