Jakarta (ANTARA News) - Pelatih tim golf Indonesia Lawrie Montague mengklaim penampilan tim Indonesia, baik putra ataupun putri, telah mencapai tingkatan Asia meskipun kedua tim itu menempati peringkat enam dalam nomor beregu Asian Games 2018.

"Atlet-atlet kami telah menampilkan permainan sesuai dengan harapan kami. Kami seringkali mengacu pada statistika permainan sebelum turun ke lapangan," kata Lawrie di sela-sela permainan putaran terakhir di lapangan golf Pondok Indah, Jakarta Selatan, Minggu.

Pelatih asal Australia itu semula mengharapkan permainan anak-anak asuhnya dapat sedikit meningkat dibanding hasil latihan mereka. "Tapi, kami bermain dengan lapangan dan juga menyesuaikan kondisi alam," katanya.

Lawrie mengatakan para peserta negara lain dalam Asian Games kagum pada peningkatan permainan atlet-atlet asuhannya, terutama pada persaingan tingkat Asia.

"Kami harus fokus pada visi Pak Po (Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Golf Indonesia, Murdaya Widyawimarta Po) dengan membentuk program acuan di Jakarta," katanya.

Lawrie berharap model pembinaan atlet-atlet golf nasional yang telah berjalan di Jakarta dapat diikuti para pengurus golf provinsi di seluruh Indonesia sehingga memunculkan bibit-bibit atlet golf potensial tingkat nasional.

"Jika kami punya cukup banyak atlet-atlet nasional, kami akan membawa mereka ke Jakarta untuk kembali di latih dalam pemusatan latihan nasional sehingga Indonesia punya deretan atlet-atlet golf potensial," katanya.

Tim putra dan tim putri Indonesia menempati peringkat enam pada nomor beregu putra dan beregu putri cabang golf Asian Games 2018.

Tim putra Indonesia yang terdiri dari Naraajie Emerald Ramadhan Putra, Jonathan Wijono, Kevin Caesario Akbar, dan Almay Rayhan Yagutah mengumpulkan poin total 860 atau empat di bawah par.

Sementara, tim putri Indonesia yang terdiri dari Rivani Adelia Sihotang, Ribka Vania, dan Ida Ayu Indira Melati Putri menempati peringkat enam dengan total poin 570 atau enam di bawah par.

Pewarta: Imam Santoso
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2018