Jakarta, (ANTARA News) - Analis pasar modal Reza Priyambada menilai positif rencana PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk menata ulang profil atau "reprofiling" utang dengan menerbitkan "medium term notes" (MTN) di tengah potensi kenaikan suku bunga.

"Beban perseroan akan kebih ringan jika melakukan `reprofilling`, itu juga dapat sebagai antisipasi bagi perseroan di tengah terbukanya potensi kenaikan suku bunga Bank Indonesia," ujar Reza Priyambada analis senior dari CSA Research Institute kepada Antaranews, di Jakarta, Selasa.

Ia mengatakan perusahaan yang ingin ekspansi dan mencari pendanaan melalui surat utang akan berpikir kembali jika tren suku bunga terus mengalami peningkatan.

"Maka itu, perusahaan harus melakukan penataan kembali utang yang dimiliki korporasi," katanya.

Sebelumnya, Direktur Keuangan Telkom Harry M Zen mengatakan perseroan berencana menerbitkan MTN sebagai suatu cara untuk "reprofiling" sebagian utang, dari sebelumnya merupakan utang dengan bunga mengambang (floating) menjadi utang dengan bunga tetap atau "fixed".

Menurut informasi, TLKM berencana menerbitkan MTN pada akhir Agustus 2018 dengan nilai sekitar Rp 1 triliun-Rp 2 triliun.

Reprofiling" diperlukan karena saat ini tren suku bunga sedang naik, sehingga memutuskan untuk mengunci bunga menjadi tetap setidaknya selama dua hingga tiga tahun ke depan.

Ia mengatakan hal ini dilakukan supaya beban bunga tidak bertambah. Sebab sejak dua bulan terakhir, Bank Indonesia (BI) sudah tiga kali menaikkan suku bunga acuan.

"Ini tidak ada hubungannya dengan kinerja Telkom. Penerbitan MTN ini justru agar kinerja perusahaan ke depan lebih terjaga," ujar Harry.


Baca juga: Telkom bukukan pendapatan Rp32,3 triliun kuartal I-2018
Baca juga: Telkom siap digitalisasi 86 kawasan industri

 

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Royke Sinaga
Copyright © ANTARA 2018