Palembang, 29/8 (Antara) - Indonesia menambah perolehan medali dari final nomor park (taman) putra cabang skateboard Asian Games 2018, di Jakabaring Sport City, Palembang, Rabu.

Skateborder Indonesia Jason Dennis Lijnzaat merai perak setelah mengumpulkan total 68,33 poin, sedangkan Pevi Permana Putra meraih perunggu dengan perolehan 67,00 poin. Peraih medali emas adalah skateboarder Jepang, Kensuke Sasaoka yang mendapatkan 76,00 poin.

Peringkat peraih medali pada final tidak jauh berbeda dengan hasil akhir babak kualifikasi pada Selasa (28/8). Kensuke sangat dominan dan memuncaki klasmen kualifikasi, dan kedua atlet tuan rumah menguntit di ranking dua dan tiga.

Pada partai final nomor ini sistem kompetisi sama seperti babak kualifikasi. Setiap kontestan diberi waktu tiga kali kesempatan (runs) dengan durasi masing-masing 45 detik. Dewan juri akan memilih skor tertinggi dari tiap runs sebagai poin akhir.

Sensuke terlihat bermain konsisten dari kualifikasi hingga final. Setiap runs dilaluinya dengan bertenaga dan lompatannya lebih tinggi daripada skateboarder lainnya. Atlet berusia 19 tahun ini terlihat fokus dan tidak terpengaruh dengan banyaknya suporter Indonesia, yang terus meneriakan yel-yel untuk menyemangati atlet tuan rumah.

Nilai tertinggi Sensuke terjadi pada runs 2, yakni 76,00 poin. Ia dengan mulus mengeksekusi banyak trik di semua bagian arena park yang menyerupai kolam renang tanpa air. Ia terlihat melayang cukup tinggi saat sukses melakukan trik indy air, judo dan stalefish. Sensuke juga berulang kali menggesek tepian kolam dengan trik fs bluntslide, nosegrid dan bs smithgrind over the curve.


Baca juga: Sanggoe berpeluang raih emas nomor street cabang skateboard
Baca juga: Indonesia andalkan emas cabang skateboard dari Sanggoe dan Pevi

Dua skateboarder Indonesia juga terus melakukan usaha terbaik untuk menyalip Sensuke. Pevi Permana Putra pada runs 1 mendapat poin 63,66 dan pada runs 2 naik menjadi 67,00.

Pada kesempatan runs terakhir, atlet asal Sumatera Barat ini berusaha melakukan trik yang berbeda untuk dapat poin tertinggi, seperti trik terbang benihana dan boneless. Namun, ia gagal saat mencoba trik allely oop over the hip, yakni melayang sambil berputar 270 derajat meloncati pinggiran kolam, sehingga hanya mendapat nilai 61,66 poin.

Peluang terbaik Indonesia untuk meraih emas adalah dari Jason Dennis Linjzaat. Pada runs pertama ia mengumpulkan 66,33 poin dan pada runs 2 naik jadi 68,33 poin. Runs 2 adalah yang terbaik untuk atlet berusia 14 tahun itu, karena sukses melakukan trik invert, indy grab, tuck knee dan one-footed ollie over the hip, dan rodeo flip.

Namun, pada runs 3, Jason terjatuh saat ingin mengulang trik rodeo flip sehingga hanya meraih 65,66 poin dan berada di ranking 2 di final.

Sementara itu, Pelatih Kepala Tim Skateboard Indonesia, Charlie Hobbies memuji kedua skateboard tuan rumah karena sudah berusaha yang terbaik. Ia mengakui Jepang sejak awal sudah menunjukan jadi lawan terberat di skateboard nomor park.

“Jepang adalah lawan yang berat. Mereka sudah lebih siap dari sarana arena skate yang lebih banyak di negaranya, juga kompetisi reguler yang konsisten,” kata Charlie.


Baca juga: Menpora semangati atlet Indonesia di final skateboard
Baca juga: Skateboarder Malaysia mundur dari final park akibat cedera

***4***
(T.F012)

Pewarta: FB Anggoro
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2018