Oslo, Norwegia (ANTARA News) - Satu perusahaan kecil dari Swiss mendapat investasi baru 31 juta dolar AS untuk mengisap karbon dioksida dari udara tipis sebagai bagian dari perintis baru teknologi mahal untuk memperlambat perubahan iklim yang mungkin bisa mendapat penerimaan luas dari pemerintah dalam tahun 2018.

Climeworks AG, yang menggunakan teknologi tinggi dalam penyaringan dan kipas untuk mengekstrak karbon dioksida dari atmosfer dengan biaya sekitar 600 dolar AS per ton, berhasil menggalang dana dari para investor, termasuk Zurich Cantonal Bank.

"Semuanya tentang pengurangan ongkos," kata Jan Wurzbacher, salah satu pendiri dan pemimpin eksekutif Climeworks, kepada kantor berita Reuters pada Selasa (28/8) mengenai bagaimana perusahaan akan menggunakan pendanaan itu.

Mengekstrak karbon dioksida dalam jumlah sangat besar dari atmosfer bisa membantu membatasi pemanasan global, yang disalahkan sebagai penyebab lebih banyak gelombang panas, kebakaran hutan, banjir dan peningkatan permukaan air laut.

Perusahaan itu mengatakan bahwa mereka punya "visi" jangka panjang menangkap satu persen dari emisi karbon akibat aktivitas manusia pada 2025.

Namun itu masih jauh. Kapasitasnya sekarang baru 1.000 ton karbon dioksida per tahun sementara total emisi karbon global per tahun sampai 32,5 miliar ton pada 2017 menurut Badan Energi Internasional.

Dan ongkosnya sekarang masih terlalu mahal.

Pada Juni, kendati demikian, pesaing Climeworks, Carbon Engineering yang berbasis di Kanada, menguraikan rancangan pabrik yang bisa mengekstrak karbon dioksida dari udara dengan ongkos sesedikit 94 dolar AS per ton.

Itu bisa menyediakan teknologi yang lebih memungkinkan dimanfaatkan jika pemerintah menaikkan penalti untuk emisi karbon abad ini. Di pasar Eropa, harga emisi karbon sekarang sekitar 21 euro per ton.

Area industri Climeworks di Swiss sekarang menjual karbon dioksida ke rumah kaca terdekat sebagai pupuk udara untuk tomat atau mentimun. Mereka juga punya proyek di Islandia, di mana gasnya dikubur jauh di bawah tanah.

Setelah putaran baru, investasi pada teknologi Climeworks total sekitar 50 juta dolar AS menurut perusahaan, yang sudah menambah pegawai dari 30 menjadi 60 sejak awal 2017.

Satu draf laporan ilmiah Perserikatan Bangsa-Bangsa yang akan dipublikasikan pada Oktober mengenai cara-cara mencapai tujuan kesepakatan iklim Paris tahun 2015 tampaknya akan mendorong pengembangan teknologi-teknologi "pemindahan karbon dioksida" (Carbon Diokside Removal/CDR).

Sampai sekarang, CDR sering dibundel dengan teknologi-teknologi geoengineering yang lebih eksotik dan berisiko seperti penyemprotan bahan kimia ke atmosfer bagian atas untuk meredupkan cahaya matahari.

Namun draf Panel Antar-pemerintah tentang Perubahan Iklim (Intergovernmental Panel on Climate Change/IPCC) yang dilihat Reuters mengkategorikan CDR untuk pertama kali sebagai "mitigasi", istilah utama yang digunakan untuk pemangkasan emisi gas rumah kaca.

Baca juga:
Peluang pasar karbon terbuka di Tanah Air
Singapura berlakukan pajak karbon mulai 2019


 

Pewarta: -
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2018