Jakarta (ANTARA News) - Pebalap sepeda putra Malaysia Mohd Azizulhasni Awang mengaku memiliki salah satu strategi unik yang membawanya meraih medali emas nomor balapan track sprint putra Asian Games 2018 di Jakarta, Kamis.

Usai dikalungi medali emas, sang pelatih menghampiri Awang dan mencukur habis kumis pebalap itu di depan awak media.

"Sekedar upacara kecil pelatih saya mencukur kumis saya," kata Awang.

Awang mengalahkan pebalap putra Jepang Tomohiro Fukaya dengan dua catatan waktu terbaik yaitu 10,401 detik dan 10,204 detik di babak final perebutan medali emas.
Pebalap sepeda putra Malaysia Mohd Azizulhasni Awang dicukur kumisnya usai dikalungi medali emas nomor balapan track sprint putra Asian Games 2018 di Jakarta International Velodrome, Kamis (30/8). (Antaranews/Aditya E.S. Wicaksono)


"Saya membiarkan kumis saya tumbuh dari hari pertama tiba di Jakarta. Biar kelihatan lebih garang dengan kepala pelontos dan kumis, itu salah satu strategi saya di balapan sprint," canda Awang.

Awang mengakui bahwa catatan waktunya di babak kualifikasinya tak terlalu bagus dan pebalap Jepang membalap dengan bagus hari ini.

"Saya berusaha melakukan yang terbaik, saya membalap dengan baik, dengan taktik yang bagus, dan hari ini milik saya," kata Awang.

Awang memiliki kepecayaan diri yang tinggi setelah pulang dari grand prix China dan mulai membalap bagus di disiplin sprint.

"Ini sangat berarti bagi saya karena di dua Asian Games sebelumnya saya tidak mendapat medali," kata pebalap peraih medali perunggu Olimpiade Rio di disiplin Keirin putra itu.

Sementara itu medali perunggu sprint putra menjadi milik pebalap Korea selatan Chaebin Im yang harus beradu tiga kali di babak final perebutan tempat ketiga melawan pebalap Malaysia Muhammad Shah Firdaus.

Awang yang memiliki spesialisasi di disiplin keirin akan kembali mengincar medali Asian Games 2018 dari nomor keirin putra yang akan digelar Jumat.

***4***

Pewarta: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018