Jakarta (ANTARA News) - ASEAN sebagai organisasi regional perlu mengidentifikasi berbagai tantangan utama yang harus dihadapi negara-negara anggotanya di masa depan, kata mantan Menteri Luar Negeri RI Marty Natalegawa.

Pernyataan tersebut disampaikan Marty Natalegawa dalam acara bedah bukunya yang ia tulis, berjudul "Does ASEAN Matter? A View from Within", di Jakarta, Kamis.

Menurut Marty, masing-masing dari negara anggota ASEAN saat ini memiliki tanggung jawab untuk mencari tahu hal-hal yang perlu dilakukan sehingga generasi berikutnya tahu mengenai hal-hal yang perlu dicapai oleh ASEAN.

"Jauh lebih penting bagi kita (ASEAN) untuk mengenali pekerjaan yang perlu dilakukan di masa depan daripada pekerjaan yang telah dilakukan," ujar dia.

Lebih lanjut, dia menyampaikan bahwa para pemimpin ASEAN harus berpikir dengan cermat dan mempertimbangkan seksama untuk melihat apakah hal-hal yang telah dicapai dan dibangun ASEAN masih relevan dan akan masih berguna di masa depan.

"Dalam hal ini, ASEAN tidak bisa diam saja karena itu sama seperti berjalan di tempat. ASEAN harus bergerak maju dan menghadirkan ide-ide baru yang lebih baik," kata Marty.

Dia menilai bahwa ASEAN selama ini sudah transformatif dalam pandangannya, tetapi tantangan berikutnya bagi para anggota ASEAN di masa depan adalah menemukan cara untuk meningkatkan kerja sama yang sudah berjalan baik di dalam ASEAN hingga ke luar kawasan.

Untuk itu, lanjut Marty, ASEAN perlu menangani dan memelihara dua tipe jejaring, yakni jejaring antara hubungan nasional dan internasional serta jejaring antara kawasan Asia Tenggara dan kawasan lainnya.

ASEAN, atau Perhimpunan Negara-negara Asia Tenggara, beranggotakan 10 negara, yaitu Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, Filipina, Brunei Darusalam, Vietnam, Laos, Kamboja dan Myanmar.

Editor: Tia Mutiasari

Pewarta: Yuni Arisandy Sinaga
Editor: Gusti Nur Cahya Aryani
Copyright © ANTARA 2018