Jakarta (ANTARA News) -  Petenis meja putra dan putri China mengusai cabang tenis meja tunggal perseorangan putra dan putri setelah sukses menjadikan "All Chinese Final" baik dikelompok putra maupun putri pada Asian Games ke18 yang digelar di JI Expo Kemayoran, Sabtu.
    
Setelah kesuksesan Cheng Meng yang menang dari Jeon Jihee (Korea Selatan) 4-0 dan Fan Zhendong atas Lee Sangsu 4-1 melaju ke final, dua rekan mereka yang berjuang di semifinal juga sukses mengalahkan lawan-lawannya yaitu Wang Manyu atas Yu Mengyu (Singapura) dengan skor 4-10 dan Lin Gao Yuan atas Alamiyan Daronkolaei Noshad (Iran) juga dengan skor 4-0.
    
Pada pertandingan semi final ke dua putri, Wang Manyu yang berhadapan dengan Yu Mengyu menang dengan skor 11-7, 11-6, 11-5, 9-11 dan 11-7.  yang yang memiliki pukulan keras dari sisi bawah meja dan kuat dalam adu reli berhasil mereka permainan Yu Mengyu yang sudah terlihat kecapean karena dalam dua pertandingan terakhir ia mendapat perlawanan ketat dari lawannya.
   
Di set pertama sampai ketiga Yu selalu tertinggal bahkan tidak mampu menyamakan angka disetiap setnya setelah angka dua. Barulah di set ke empat ia mencoba bangkit disaat Wang agak kendor dan melambatkan tempo permainan. Yu mengambil set ini dengan angka 11-9, setelah sempat disamakan Wang di angka 8-8 dan 9-9.
   
Di set ke lima Wang menutup kemenangan dengan skor 11-7 dalam tempo 7 menit dan Yu hanya sempat menyamakan angka di 4-4.
   
Usai pertandingan Presiden Tenis Meja Singapura Ellen Lee Geck Hoon menyatakan puas dengan raihan perunggu di nomor perorangan putri melihat dari kuatnya kemampuan teknik petenis meja terutama dari China dan Korea.
   
"Wang bermain cepat dan susah diikuti Hu. Mereka pernah ketemu juga sebelumnya, tapi China memang selalu lebih baik," ujarnya sambil menyatakan Yu mengalami cedera dan kecapekan sementara Wang yang usianya 18 tahun relatif lebih segar saat bertanding.
    
Di semifinal putra lainnya Lin Gaoyuan mengalahkan Alamiyan dengan skor 12-10, 11-7, 11-6 dan 11-2. Lin yang bermain kidal memiliki servis yang bagus dan bervariasi sehingga beberapa kali pengembalian Alamiyan melalui bola smes dengan sisi kiri betnya menyentuh net dan out.

Bila servis lawan dikembalikan Alamiyan dengan chop Lin balik menyerang dengan smes ke sisi meja yang sulit diangkau lawan.
    
Pada pertandingan ini sempat terjadi adu pukulan saat smes dengan bola yang berputar gagal dengan kecepatan tinggi itu dibalas dengan smes juga hingga terjadi reli menarik yang mendapat sambutan meriah penonton. Reli ini juga banyak memberikan poin untuk Lin.
    
Pelatih tenis meja Iran Lotfollah Nasabi Jamil menyatakan Alamiyan sudah menampilkan permainan yang bagus dan melakukan apa yang mesti dilakukan.
     
"Lin lebih baik dan lebih kuat. Ia sangat berkeinginan untuk menang, tapi hasilnya begitu," ujar Lotfollah yang mengaku puas atas keberhasilan Iran meraih dua perunggu yaitu di beregu putra dan tunggal perseorangan putra.
    
Alamiyan menyatakan terima sangat bahagia bisa mempersembahkan medali di nomor tunggal putra untuk negaranya.
    
"Medali ini saya persembahkan untuk istri," ujar petenis meja peringkat 40-an dunia yang mengaku belum memiliki momongan itu.

Baca juga: Dua petenis meja China melangkah ke final
Baca juga: Miyu ungkap kekalahan dengan air mata
Baca juga: Apa kabar prestasi tenis meja Indonesia?

 
Petenis Meja Iran Alamiyan Daronkolaei Noshad diwawancarai media usai gagal melaju ke final tunggal putra. Ia dikalahkan Lin Gaoyuan dengan skor 0-4.

 

Pewarta: Maswandi
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2018