Terjadi kekayaan negara mengalir ke luar negeri ini fundamental, ini inti masalah, karena itu semua kekuatan Indonesia tidak ada."
Jakarta (ANTARA News) - Bakal Calon Presiden Prabowo Subianto sempat sedikit mengungkapkan dalam pidato kuncinya di bedah buku Paradoks Indonesia di Jakarta, Sabtu, terkait menteri dari partai politik karena adanya kekhawatiran dari para pengusaha bila dirinya memenangkan pemilihan presiden.

"Tadi malam saya ketemu makan malam dengan mungkin 23 pengusaha-pengusaha terkemuka di Indonesia dan yang muda-muda, mereka tanya kami para pengusaha khawatir kalau Pak Prabowo jadi Presiden, Pak Prabowo akan pimpin koalisi, jangan-jangan kabinet nanti dari orang politik semua," kata Prabowo dalam kesempatan tersebut.

Menanggapi pertanyaan para pengusaha itu, Prabowo menyatakan koalisi pengusung Prabowo-Sandiaga telah bersepakat jatah menteri dari partai politik tetap harus memiliki kompetensi di bidang yang dipercayakan.

"Kita dari sekarang sudah sepakat kalaupun kita memberi jatah kepada partai politik, jatah itu adalah jatah nominasi, tidak serta merta bahwa kalau jatah kepada PKS, PKS akan taruh anggota partai dia, dia akan mencari orang yang terbaik di bidang yang dia diberi kepercayaan. PAN juga demikian, Demokrat juga demikian, Gerindra juga demikian, Berkaya ya," katanya.

Sementara itu dalam kesempatan tersebut, Prabowo mengatakan telah terjadi sistem yang salah yang membuat bangsa Indonesia yang memiliki kekayaan luar biasa namun rakyatnya miskin. Hal itulah yang dinamakan Paradoks Indonesia.

Ia mengatakan, hal penting dari kesalahan sistem tersebut adalah mengalirnya kekayaan Indonesia ke luar negeri.

"Terjadi kekayaan negara mengalir ke luar negeri ini fundamental, ini inti masalah, karena itu semua kekuatan Indonesia tidak ada," katanya.

Pewarta: M Arief Iskandar
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2018