"Jika menurut kebangsaan, kunjungan wisman yang datang ke Indonesia paling banyak berasal dari wisman berkebangsaan Malaysia"
Jakarta (ANTARA News) - Dari 1,54 juta kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) yang berkunjung ke Indonesia selama Juli 2018, paling banyak berasal dari wilayah Asia selain ASEAN, yakni mencapai 570,5 ribu kunjungan atau 37,13 persen, terbanyak berasal dari Tiongkok.

"Kemudian, diikuti turis dari wilayah ASEAN sebanyak 444,9 ribu kunjungan atau 28,96 persen," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto di Jakarta, Senin.

Sementara itu, wisman dari Eropa mencapai 248,5 ribu kunjungan atau 16,17 persen.

Sedangkan, menurut kebangsaan, kunjungan wisman yang datang ke Indonesia paling banyak berasal dari Tiongkok sebesar 224,5 ribu kunjungan atau 14,61 persen.

Selanjutnya, Malaysia sebanyak 200,9 ribu kunjungan atau 13,07 persen, Timor Leste 163,3 ribu kunjungan atau 10,63 persen, Singapura 134,5 ribu kunjungan atau 8,76 persen, dan Australia sebanyak 128,5 ribu kunjungan atau 8,63 persen.

"Secara kumulatif, pada Januari-Juli 2018, wisman dari wilayah ASEAN memiliki presentasi kenaikan paling tinggi yaitu 24,25 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya," ujar Suhariyanto.

Sedangkan, wilayah Afrika memiliki presentase penurunan paling besar yaitu 2,91 persen dibanding periode yanh sama tahun sebelumnya.

"Jika menurut kebangsaan, kunjungan wisman yang datang ke Indonesia paling banyak berasal dari wisman berkebangsaan Malaysia yakni sebanyak 1,49 juta kunjungan atau 16,39 persen," papar Suhariyanto.

Angka tersebut diikuti Tiongkok sebanyak 1,27 juta kunjungan atau 14,05 persen, Timor Leste 1,01 juta kunjungan atau 11,10 persen, Singapura 929,1 ribu kunjungan atau 10,25 persen dan Australia 734,7 ribu kunjungan atau 8,11 persen.

“Kami masih punya pekerjaan rumah untuk terus meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan asing ke Indonesia,” pungkas Suhariyanto.

Baca juga: BPS: Kunjungan wisatawan mancanegara naik 16,57 persen
 

Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2018