Mataram (ANTARA News) - Presiden RI Joko Widodo berjanji proses rehabilitasi gedung sekolah yang rusak berat akibat gempa bumi di Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, tuntas dalam waktu dua bulan.

"Dengan demikian, pelajar di empat sekolah tingkat SMP di Mataram bisa kembali belajar seperti semula," kata Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Mataram  Effendi Eko Saswito di sela mendampingi kunjungan Presiden RI Joko Widodo bersama rombongannya ke SMPN 6 Mataram dan RSUD Kota Mataram di Mataram, Senin.

Sementara selama dua bulan itu juga, lanjut Sekda, pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) akan membangun sekolah sementara di belakang Tugu Bumi Gora Jalan Udayanan.

Kemungkinan, sistemnya diberlakukan belajar bergantian karena jumlah ruang kelas darurat yang akan dibangun oleh Kementerian PUPR sekitar 12 kelas sementara jumlah rombongan belajar (rombel) di SMPN 6 Mataram sebayak 33 kelas.

"Sebenarnya, dari 33 ruang kelas yang ada 19 kelas mengalami rusak berat yakni pada lantai tiga dan dua, dan 14 kelas masih bisa digunakan tetapi orang tua tidak ingin anaknya belajar di ruang kelas dan memilih belajar di tenda," katanya.

Menurutnya, proses pembangunan ruang kelas sementara hanya memakan waktu satu sampai dua hari, dengan demikian proses rehabilitasi ruang kelas dari pemerintah sesuai janji Presiden RI bisa segera dilaksanakan.

Dikatakan, dari 8 SMPN yang mengalami kerusakan ada empat sekolah yang rusak berat dan dinilai perlu dibangunkan sekolah darurat. Selain SMPN 6 Mataram, juga SMPN 12, SMPN 14 dan SMPN 4 Mataram.

"Para pelajar di empat sekolah itu saat ini masih menggunakan tenda darurat untuk melaksanakan proses belajar mengajar," katanya.

Sementara Kepala SMPN 6 Mataram Azizuddin, mengungkap dalam dialog yang dilakukannya dengan Presiden, Presiden sudah langsung memerintahkan PT Wika untuk melakukan rehabilitasi gedung SMPN 6 Mataram dalam waktu paling lama dua bulan dan pembangunan sekolah darurat agar-agar anak-anak bisa lebih nyaman belajar.

"Kami selaku guru, anak-anak dan orang tua berbangga dan berterimakasih atas kedatangan Presiden RI sekaligus memberikan pemulihan trauma bagi kita semua," ujarnya.
 
Baca juga: Presiden Jokowi tinjau SMPN 6 Mataram
Baca juga: Presiden Jokowi menyapa GBK dari tenda pengungsi Lombok

 

Pewarta: Nirkomala
Editor: Dewanti Lestari
Copyright © ANTARA 2018