Kita harus fokus pada pembahasan Modalitas, Prosedur dan Panduan, atau biasa disebut Paris Agrement Work Program (PAWP),
Jakarta,  (ANTARA News) - Delegasi dari berbagai negara hadir di Bangkok, Thailand, menegosiasikan pedoman pelaksanaan Kesepakatan Paris (Paris Agreement) setelah perundingan sebelumnya di Bonn, Jerman, berjalan lambat.

Ketua Kelompok Negara Berkembang Rendah (LDC) Gebru Jember Endalew dalam keterangan tertulisnya diterima di Jakarta, Senin, mengatakan sesi tambahan di Bangkok ini akan sangat penting untuk penyampaian pedoman pelaksanaan yang kuat, seimbang dan komprehensif untuk Kesepakatan Paris pada COP24.

Negosiator, lanjutnya, memiliki waktu seminggu di Bangkok sebelum Katowice, Polandia, untuk mengembangkan aturan-aturan ini hingga selesai, mengingat masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan.

Dorongan menit-menit terakhir di Katowice, Polandia, harus dihindari sehingga diharapkan suara-suara dari negara-negara miskin dan rentan sepenuhnya juga didengar.

Pada perundingan di Bangkok, menurut dia, perunding akan bekerja dari "alat" yang baru-baru ini dibentuk, yang menyajikan berbagai opsi yang telah diajukan oleh negara-negara. Perunding perlu mempersempit opsi-opsi ini untuk memungkinkan negosiasi tekstual dan finalisasi pedoman Kesepakatan Paris di COP24.

Sementara itu, Dirjen Pengendalian Perubahan Iklim Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Ruandha Agung Sugardiman mengatakan Kementeriannya selaku National Focal Point (NFP) Indonesia untuk UNFCCC selalu bergandengan tangan dengan pemangku kepentingan, untuk menyusun substansi posisi Indonesia, baik pada pertemuan di Bangkok, Thailand, 4 hingga 9 September 2018, maupun pada pelaksanaan COP24 di Polandia pada awal Desember 2018.

Setidaknya empat hingga enam peserta yang akan hadir. "Kita harus fokus pada pembahasan Modalitas, Prosedur dan Panduan, atau biasa disebut Paris Agrement Work Program (PAWP), karena isi dari keputusan COP akan mengatur pelaksanaan `Paris Agrement' di negara masing-masing, termasuk Indonesia. Sebelum COP24, kita harus dapat mensarikan hasil pembahasan PAWP di Bangkok, sebagai dasar dalam pembahasan di COP24," katanya.

Ruandha juga berharap agar para calon delegasi RI dapat menjaga momentum semangat yang tinggi, seperti para atlit Indonesia di Asian Games, untuk menghasilkan persiapan yang lebih matang menjelang Bangkok dan Polandia.*





Baca juga: Negara-negara ASEAN perkuat komitmen untuk pertumbuhan hijau

Baca juga: Aktor Hollywood kecam Trump karena keluar dari kesepakatan Paris


 

Pewarta: Virna P Setyorini
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2018