Industri sudah pasti kalau ada bahan di dalam negeri pasti dibeli, ini 'working capital' maupun dari segi efisiensi
Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah segera memfinalisasi kebijakan pembatasan impor terhadap ratusan produk atau bahan sebagai salah satu upaya untuk merespons kondisi perekonomian yang berkembang.

"Ya itu akan kami diskusikan. Finalisasinya besok. Bisa lebih bisa kurang dari 900 (produk)," kata Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa.

Ia mengatakan, pemerintah sedang mengkaji kemampuan industri untuk melakukan substitusi bahan sebab untuk membuat pabrik di dalam negeri perlu waktu beberapa tahun.

Oleh karena itu, perlu benar-benar dipilah dan dipilih jenis produk termasuk bahan baku, barang antara, ataupun barang hilir yang akan dibatasi impornya.

"Industri sudah pasti kalau ada bahan di dalam negeri pasti dibeli, ini 'working capital' maupun dari segi efisiensi," katanya.

Ia mengatakan, pemerintah memang tidak akan memberikan sanksi meski jika ada industri yang belum memakai bahan baku lokal.

"Kita enggak akan berikan sanksi, karena kan namanya industri kita tidak berikan sanksi. Kalau investasi justru insentif yang didorong. Dan konten domestik, seperti otomotif ini banyak kan menguntungkan," katanya.

Pada kesempatan yang sama Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan komoditas yang akan dibatasi impornya akan segera diumumkan Rabu sore (5/9) atau Kamis (6/9). "Sudah, nanti kita umumkan PMK-nya besok sore, atau Kamis," katanya.
 

Pewarta: Hanni Sofia
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2018