Jakarta (ANTARA News) - Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara mengatakan tanggap darurat telekomunikasi dampak gempa bumi di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) sudah selesai setelah langkah cepat pemerintah memulihkan kondisi pasca gempa.

"Tanggap darurat sudah selesai meskipun saat ini masih ada tiga 'Base Transceiver Station' (BTS) yang mati dari 6000 BTS di Lombok," kata Rudiantara dalam Rapat Kerja di Komisi I DPR, Jakarta, Selasa.

Dia menjelaskan ketika gempa Lombok terjadi pada 6 Agustus 2018, 15 persen jaringan di Lombok mati karena ada 1000 BTS yang mati dari 6000 BTS, akibat dampak gempa.

Menurut dia, disediakan generator untuk penyuplai listrik sehingga dari 1000 BTS yang mati, hanya 22 BTS yang mati.

"Tinggal 22 BTS yang mati lalu terjadi lagi gempa sehingga BTS yang mati menjadi 600. Namun hingga tanggal 3 September, hanya ada tiga BTS yang mati," ujarnya.

Dia mengatakan Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kemenkominfo telah memasuk 50 telepon satelit dan 24 internet satelit yang tidak perlu jaringan telkom namun langsung ke satelit.

Rudiantara menjelaskan untuk mengatasi keterhambatan telekomunikasi pasca gempa tersebut, para operator sepakat untuk saling membantu jaringannya yang mati sehingga pemulihan berjalan cepat.
 

Pewarta: Imam Budilaksono
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2018