Jakarta (ANTARA News) - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat yang terus melemah berdampak pada berbagai industri, tak terkecuali industri teknologi.

Meski begitu, produsen smartphone asal China, Xiaomi, berusaha untuk tidak membuat konsumen terbebani dengan hal ini.

"Kami berusaha menyerap sebanyak-banyaknya yang kami bisa," ujar Country Manager Xiaomi Indonesia, Steven Shi, dalam sesi tanya jawab seusai peluncuran Redmi 6A dan Redmi 6 di Jakarta, Selasa.

Dari pantauan Antara di situs Bank Indonesia, pada Selasa petang, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS telah menembus Rp14.914,00 per dolar AS.

Saat ditanya apakah Xiaomi berencana untuk menaikkan harga ketika rupiah menyentuh angka tertentu, Steven menjawab, "susah untuk mengatakannya, kami mencoba yang terbaik."

Sebagai informasi, Xiaomi sempat melakukan penyesuaian harga untuk Redmi 5A yang diluncurkan pada Desember 2017. Saat dirilis, perangkat tersebut dihargai Rp999 ribu.

Seiring dengan melemahnya rupiah yang berada di posisi Rp13.900 per dolar AS pada April lalu, harga Redmi 5A disesuaikan menjadi Rp1,099 juta.

Sementara itu, hari ini Xiaomi resmi meluncurkan penerus Redmi 5A, Redmi 6A di pasar Indonesia. Membawa berbagai peningkatan mulai dari rasio layar yang lebih luas, hingga teknologi AI potrait pada kamera depan, perangkat tersebut dibandrol dengan harga Rp1,249 juta.

Baca juga: Xiaomi luncurkan Redmi 6A dan Redmi 6, ini harganya

Baca juga: Xiaomi hadirkan Mi TV di pasar Indonesia

Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2018