Meulaboh, Aceh (ANTARA News) - Murid-murid sekolah di Kabupaten Aceh Barat belajar menghindari dampak gempa serta tsunami dalam simulasi evakuasi pada Rabu.

Dalam simulasi menghadapi gempa berkekuatan 9 Skala Richter yang menimbulkan goncangan kuat di Kota Meulaboh, ratusan pelajar beserta guru masuk di bawah kolong meja dan bergerak menuju lapangan terbuka saat gempa berhenti.

Murid-murid Sekolah Dasar, Madrasah Ibtidaiyah, Sekolah Menengah Pertama, dan Madrasah Tsanawiyah itu patuh mengikuti panduan petugas untuk menuju jalur evakuasi.

"Senang, waktu mulai kegiatan tidak takut, tadi kami masuk bawah meja terus ke lapangan, abis itu jongkok. Kalau nanti ada gempa dan tsunami sudah bisa seperti itu," kata Syarifah Tiara, murid SDN 2 Meulaboh, kepada Antara.

Simulasi kesiapan menghadapi tsunami di kawasan Samudra Hindia juga dilaksanakan di beberapa daerah lain di Indonesia.

Kegiatan ini diselenggarakan oleh Indian Ocean Wave Exercise 2018 (IOWave 18) bersama Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah.

Aparat TNI, Polri, puskesmas dan instansi terkait lain juga terlibat dalam kegiatan simulasi yang berakhir di gedung Tempat Evakuasi Sementara di Jalan Sudirman Meulaboh tersebut.

"Kegiatannya memang sudah diskenariokan, di Aceh Barat dipercepat lima menit dari kegiatan secara nasional hari ini. Secara umum berjalan sesuai rencana dan sampai terakhir peringatan dini tsunami dicabut," kata Ricardo A Sagala, perwakilan dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika.

Agenda dua tahunan IOWave itu ditujukan untuk memperkuat sistem peringatan dini dan mitigasi tsunami di negara-negara yang berada di sekitar Samudra Hindia.

Di Indonesia, tahun ini ada tiga daerah yang melaksanakan latihan evakuasi yakni Aceh Barat, Pacitan dan Pangandaran.

"Di Aceh Barat setiap tahun kita lakukan dan ini merupakan langkah untuk mitigasi bencana. Terutama bagi anak-anak kita yang masih berada di sekolah, bagaimana menghadapi gempa tsunami," kata Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah Aceh Barat Samsul Bahri.

Tsunami menghancurkan wilayah Aceh pada 26 Desember 2004, setelah gempa dahsyat mengguncang dasar laut di barat daya Sumatera. Bencana itu menewaskan sekitar 170.000 orang di Aceh.

Baca juga: Sirine tsunami akan dibunyikan di Aceh
 

Pewarta: Anwar
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2018